Jakarta (ANTARA News) - Industri otomotif tengah mengkalkulasi dampak penguatan dolar terhadap rupiah dari sisi pembelian komponen untuk memproduksi mobil di dalam negeri, demikian disampaikan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
"Selama ini belum terasa dampaknya, kami masih kalkulasi. Memang akan berdampak, terutama ke komponen yang menggunakan bahan baku impor," kata Ketua Gaikindo Sudirman Maman Rusdi di Jakarta, Kamis.
Sudirman mengatakan, meskipun dolar tengah menguat, industri otomotif tidak akan mengurangi impor bahan bakunya, karena bahan baku impor tersebut tidak bisa diproduksi di dalam negeri.
"Tidak mungkin dikurangi, karena itu belum bisa dibuat di dalam negeri. Sementara Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) saat ini 85 persen dan Sport Utility Vehicle (SUV) medium itu 80 persen," kata Sudirman.
Menurut Sudirman, dampak penguatan dollar akan mulai terasa pada tiga hingga empat bulan saat penguatan dolar tersebut terjadi.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar Rupiah dibandingkan dolar AS adalah Rp13.022 pada Kamis (5/3), di mana dol ar menguat 39 poin dibandingkan Rabu (4/3).
Industri otomotif kalkulasi dampak penguatan dolar
5 Maret 2015 14:26 WIB
Ketua GAIKINDO, Sudirman MR (Kemenperin.go.id)
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: