Jakarta (ANTARA News) - Langkah dua tunggal putri Indonesia, Linda Wenifanetri dan Bellaetrix Manuputty, dalam turnamen Yonex All England Open 2015 harus terhenti pada putaran pertama.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Barclaycard Arena Birmingham Inggris, Rabu malam waktu setempat, Linda dipaksa menyerah oleh wakil Thailand Porntip Buranaprasertsuk dan Bella kalah dari tunggal putri India Saina Nehwal.
Linda takluk pada Porntip dengan skor 16-21, 11-21 dalam pertandingan selama 35 menit.
"Linda memang baru sembuh dari cedera. Cara bermainnya belum pulih seratus persen. Tapi, Linda harus tetap ikut dalam kejuaraan atau rankingnya akan turun," kata pelatih tunggal putri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Bambang Suprianto seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial PBSI di Inggris, Rabu waktu setempat.
Bambang mengakui penampilan Linda pada awal game sudah cukup bagus, tapi pada poin-poin akhir Linda tidak dapat menahan serangan wakil Thailand dan malah mematikan bola-bola sendiri.
"Linda harus banyak latihan untuk menguatkan fisik dan lebih tahan di lapangan," kata Bambang mengevaluasi penampilan anak asuhnya itu.
Sementara, Bella yang berhadapan dengan Saina juga kalah dengan skor 8-21 dan 12-21 dalam pertandingan selama 38 menit. Kekalahan itu sekaligus menambah catatan kekalahan Bella dari Saina 0-5.
"Bella sudah bagus saat memberi perlawanan ke lawan. Jika melihat penampilan lawannya, Bella harus melewati reli panjang hanya untuk memperoleh satu poin," kata Bambang.
Bambang mengatakan Bella tidak mudah dimatikan dengan reli-reli panjang pada game pertama. Tapi pada game kedua, Bella kurang dapat menahan serangan Saina.
Kekalahan Linda dan Bella berarti kekalahan wakil Indonesia dalam nomor tunggal putri turnamen tingkat Super Series Premier dengan hadiah total 500 ribu dolar AS itu.
Tunggal putri Indonesia tak tersisa dalam All England
5 Maret 2015 07:24 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Linda Wenifanetri.(ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: