Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) Bidang Teknologi, Arsitektur dan Manajemen Pembangunan Kota dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Penganugerahan gelar doktor kehormatan dilaksanakan dalam sidang terbuka Senat ITS di Graha ITS Surabaya, Rabu, dipimpin Ketua Senat ITS, Prof Priyo Suprobo Phd, dengan didampingi Rektor ITS, Prof Dr Triyogi Yuwono.

Hadir sebagai tamu undangan mantan Menko Perekonomian Chaerul Tanjung, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (anggota Senat ITS) Mohammad Nuh, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, para politikus, para guru besar ITS, kepala jurusan arsitek, alumni ITS, serta para pejabat di Pemerintah Kota dan DPRD Surabaya.

Wakil Rektor I ITS Prof Dr Herman Sasongko dalam sambutannya mengatakan gelar Doktor Kehormatan ini diberikan ITS kepada Risma atas jasa dan karyanya bagi ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kemasyarakatan.

"Rismaharini secara konsisten mengembangkan ide dan gagasan serta pemikirannya dalam menerapkan konsep green city atau sistem pembangunan kota berkelanjutan," katanya.

Beberapa penilaian dalam konsistensi penataan taman kota, serta pemukiman yang selama ini dilakukan ketika menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) hingga Wali Kota Surabaya.

"Konsistensi Tri Rismaharini dalam pembangunan pemukiman dan penataan ruang terbuka hijau di Surabaya ini menjadi alasan gelar tersebut kami berikan," kata Herman Sasongko.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam orasi ilmiahnya dengan disertasi berjudul "Kota Hijau dalam Dimensi Inovasi dan Manusia", mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikannya.

Risma berharap cita-citanya untuk menciptakan Kota Surabaya yang ramah lingkungan dapat terus dilanjutkan. "Saya sangat berterima kasih atas penghargaan ini dan berharap kita semua dapat menciptakan suasana yang nyaman untuk Kota Surabaya,"

Selain itu, lanjut dia, pembangunan Kota Surabaya akan mengedepankan visi lingkungan. Bagaimana pun juga pembangunan harus mengutamakan manusia sebagai penikmat pembangunan di Kota Surabaya.

Rismaharini juga menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh pemangku kepentingan Kota Surabaya, termasuk pasukan kuning, merah, hijau dan hitam yang telah bekerja dengan baik membangun Surabaya.

Ia menjelaskan bahwa ruang terbuka hijau merupakan komponen penting suatu kawasan untuk menjamin kenyamanan, kelestarian dan kesehatan warganya.

"Keberlanjutan ruang terbuka hijau (RTH) di Surabaya ditentukan oleh bagaimana generasi saat ini dan generasi mendatang mampu memahami betapa lingkungan hidup yang baik sangat diperlukan," katanya.

Konsep yang dikembangkan RTH, kata dia, tidak sekadar memenuhi fungsi ekologis, sosial dan budaya, estetika dan ekonomi, namun juga diharapkan dapat memengaruhi perilaku masyarakat.