Pemerintah prioritaskan perbaikan sarana irigasi
4 Maret 2015 09:15 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kelima kiri) saat mengikuti kegiatan menanam padi bersama sejumlah pejabat di Desa Noelbaki, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (5/2). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Bengkulu (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan perbaikan sarana irigasi untuk mengairi tiga juta hektare sawah menjadi program prioritas untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.
"Tahun ini ditargetkan selesai perbaikan irigasi untuk sawah seluas 1,5 juta hektare," kata Menteri Amran saat melakukan kunjungan kerja di Bengkulu, Rabu.
Saat panen padi dan menyerahkan bantuan alat mesin pertanian di Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, Menteri mengatakan lebih dari 50 persen sarana irigasi rusak dan mempengaruhi produksi padi.
Khusus di Bengkulu, ia mengatakan, sekira 52 persen sarana irigasi tersier rusak dan perbaikannya ditargetkan tuntas tahun ini.
Kementerian Pertanian tahun ini mengalokasikan anggaran untuk perbaikan irigasi yang mengairi 38 ribu hektare sawah di Bengkulu.
"April nanti akan ditambah untuk seluas 18 ribu hektare, jadi irigasi tersier di Bengkulu selesai tahun ini," katanya.
Selain menyelesaikan persoalan irigasi, ia melanjutkan, Kementerian Pertanian akan memperbaiki jalan usaha tani pada tahun anggaran 2015.
Ia mengemukakan itu setelah Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menyebutkan tiga masalah utama sektor pertanian di Bengkulu yakni benih unggul dan pupuk, alat mesin pertanian dan jalan usaha tani.
Selama di Bengkulu, Menteri Pertanian menghadiri panen raya di Desa Pulo Geto, Kabupaten Kepahiang, dan menyerahkan secara simbolis bantuan traktor tangan, mesin pompa air, mesin panen padi masing-masing 71 unit untuk kelompok tani di sembilan kabupaten di Provinsi Bengkulu.
"Tahun ini ditargetkan selesai perbaikan irigasi untuk sawah seluas 1,5 juta hektare," kata Menteri Amran saat melakukan kunjungan kerja di Bengkulu, Rabu.
Saat panen padi dan menyerahkan bantuan alat mesin pertanian di Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, Menteri mengatakan lebih dari 50 persen sarana irigasi rusak dan mempengaruhi produksi padi.
Khusus di Bengkulu, ia mengatakan, sekira 52 persen sarana irigasi tersier rusak dan perbaikannya ditargetkan tuntas tahun ini.
Kementerian Pertanian tahun ini mengalokasikan anggaran untuk perbaikan irigasi yang mengairi 38 ribu hektare sawah di Bengkulu.
"April nanti akan ditambah untuk seluas 18 ribu hektare, jadi irigasi tersier di Bengkulu selesai tahun ini," katanya.
Selain menyelesaikan persoalan irigasi, ia melanjutkan, Kementerian Pertanian akan memperbaiki jalan usaha tani pada tahun anggaran 2015.
Ia mengemukakan itu setelah Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menyebutkan tiga masalah utama sektor pertanian di Bengkulu yakni benih unggul dan pupuk, alat mesin pertanian dan jalan usaha tani.
Selama di Bengkulu, Menteri Pertanian menghadiri panen raya di Desa Pulo Geto, Kabupaten Kepahiang, dan menyerahkan secara simbolis bantuan traktor tangan, mesin pompa air, mesin panen padi masing-masing 71 unit untuk kelompok tani di sembilan kabupaten di Provinsi Bengkulu.
Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: