Seorang tewas akibat minuman oplosan di Sumedang
3 Maret 2015 20:34 WIB
ilustrasi Minuman Keras Oplosan Kepala Kepolisian Daerah Jabar Irjen Moch. Iriawan (kedua kanan), memperlihatkan minuman keras oplosan jenis "cherrybelle" di Mapolres Garut, Jawa Barat, Senin (8/12). Minuman keras oplosan jenis tersebut telah memakan korban 17 orang di Garut. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi) ()
Bandung (ANTARA News) - Seorang warga diduga mengonsumsi minuman keras oplosan tewas yang sebelumnya sempat mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa.
Petugas Puskesmas Tanjungsari Yanti mengatakan korban Hedi (34) warga Dusun Maruyung Kidul, Desa Kutamandiri, Kecamatan Tanjungsari, sempat dirawat hingga akhirnya tewas di RSUD Sumedang.
"Korban tiba ke Puskesmas Tanjungsari Senin (2/3) sore," kata Yanti.
Ia menyebutkan, selain Hedi, ada juga Adang (41) atau tetangga korban yang hingga sekarang masih mendapatkan perawatan medis.
Ia mengatakan, sebelumnya dua orang itu datang ke Puskesmas dengan mengeluhkan sakit mual-mual, pusing dan diare.
"Korban (Hedi) ketika di Puskesmas masih hidup dan selanjutnya dikabarkan meninggal dunia di RSUD Sumedang," katanya.
Yanti mengatakan, keterangan dari keluarga korban, bahwa dua orang itu diketahui mengonsumsi minuman keras oplosan yang diracik sendiri.
"Katanya mengkonsumsi minuman keras oplosan," kata Yanti.
Sementara itu, Kepolisian Resor Sumedang belum dapat memberikan keterangan terkait adanya warga yang diduga tewas mengonsumsi minuman keras oplosan.
Sebelumnya, akhir tahun 2014 Kabupaten Sumedang sempat dihebohkan dengan ratusan warga dirawat di RSUD Sumedang karena mengonsumsi minuman keras oplosan.
Bahkan menyebabkan 10 warga tewas positif setelah menenggak minuman keras oplosan yang dibeli di seseorang peracik minuman tersebut.
Petugas Puskesmas Tanjungsari Yanti mengatakan korban Hedi (34) warga Dusun Maruyung Kidul, Desa Kutamandiri, Kecamatan Tanjungsari, sempat dirawat hingga akhirnya tewas di RSUD Sumedang.
"Korban tiba ke Puskesmas Tanjungsari Senin (2/3) sore," kata Yanti.
Ia menyebutkan, selain Hedi, ada juga Adang (41) atau tetangga korban yang hingga sekarang masih mendapatkan perawatan medis.
Ia mengatakan, sebelumnya dua orang itu datang ke Puskesmas dengan mengeluhkan sakit mual-mual, pusing dan diare.
"Korban (Hedi) ketika di Puskesmas masih hidup dan selanjutnya dikabarkan meninggal dunia di RSUD Sumedang," katanya.
Yanti mengatakan, keterangan dari keluarga korban, bahwa dua orang itu diketahui mengonsumsi minuman keras oplosan yang diracik sendiri.
"Katanya mengkonsumsi minuman keras oplosan," kata Yanti.
Sementara itu, Kepolisian Resor Sumedang belum dapat memberikan keterangan terkait adanya warga yang diduga tewas mengonsumsi minuman keras oplosan.
Sebelumnya, akhir tahun 2014 Kabupaten Sumedang sempat dihebohkan dengan ratusan warga dirawat di RSUD Sumedang karena mengonsumsi minuman keras oplosan.
Bahkan menyebabkan 10 warga tewas positif setelah menenggak minuman keras oplosan yang dibeli di seseorang peracik minuman tersebut.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: