Cirebon (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan sebanyak 10 hingga 20 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri bidang kemaritiman sebagai sekolah "super rujukan" bagi SMK sejenis untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang mendukung pembangunan kemaritiman di Indonesia.

"Mendikbud dan Menko Kemaritiman sudah melakukan pertemuan. Mereka bersama-sama untuk fokus kepada pengembangan SMK Kemaritiman," ujar Direktur Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah (Ditjen Dikmen), Mustaghfirin Amin, usai Workshop Sinergi Pengembangan Pendidikan Kelautan dan Perikanan di Asia Tenggara, di SMK Negeri 1 Mundu Cirebon, Jawa Barat, Selasa.

Ia mengatakan salah satu kesepakatan untuk fokus pada pengembangan kemaritiman lima tahun ke depan, pihaknya mengusulkan sebanyak 10-20 SMK Kemaritiman dikembangkan menjadi sekolah super rujukan, berstandar nasional dan internasional.

Salah satunya SMKN 1 Mundu Cirebon ini. Kepala sekolah mendiskusikan SMK mana yang bisa berkembang. Antara 40-60 rujukan dan 400 yang akan dikembangkan secara kualitas, sehingga ke depan kualitas dari lulusan bisa memenuhi kebutuhan lapangan, tambahnya.

"Kami mau membuat mereka lulus standar kualifikasi, misalkan dari sertifikasi pada kualitas. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan kementerian lain yang dapat memberikan sertifikasi standar nasional," katanya.

Kementerian lain yang memberikan kualifikasi, salah satunya akan ada koordinasi segera ditingkatkan kemampuannya hingga memiliki kemampuan sertifikasi International Maritime Organization (IMO).

"Menko Maritim akan menyediakan 40 kapal untuk menjadi tempat praktik untuk siswa-siswi secara bertahap," ujarnya.

Saat ini, Kemdikbud sudah menetapkan 10 SMK Perikanan dan Kelautan Unggulan sebagai SMK Percontohan, yaitu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Maluku, Tual dan Sulawesi Utara.