Magelang (ANTARA News) - Bangunan Candi Losari di Desa Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terendam air setinggi dua hingga tiga meter karena candi Hindu ini berada di antara tiga sumber air.

Berdasarkan pantauan di Magelang, Minggu, candi yang terletak di tengah kebun salak milik Badri ini posisinya lebih rendah dari areal sekitarnya.

Candi Losari terdiri atas sebuah candi induk dengan ukuran 4,5 x 4,5 meter. Candi induk dikelilingi oleh tiga candi perwara masing-masing berukuran 2,58 x 2,58 meter.

Di dalam bilik candi terdapat relung yang diduga merupakan ruang untuk menempatkan arca. Sebelumnya di sekitar lokasi candi sempat ditemukan sekitar 10 buah arca yang saat ini disimpan di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.

Tingginya genangan air membuat batu-batu candi, seperti berada di tengah kolam. Sebagian batuan candi yang terendam atau terkena air terlihat berwarna lebih hitam dan berlumut.

Juru Pelihara Candi Losari, Surahman, mengatakan air mulai muncul saat BPCB menggali tanah sedalam 4,5 meter untuk mencari dasar candi pada Oktober 2013.

"Banyaknya air yang keluar cukup merepotkan dan menghambat proses penggalian sehingga harus mengerahkan empat mesin disel untuk menyedot air waktu itu," katanya.

Menurut dia, air dari tiga sumber itu selalu keluar menggenangi candi. Air hanya surut jika memasuki puncak musim kemarau.

Ia menuturkan pihak BPCB berencana membuat saluran air sehingga air dari sumber bisa dialihkan untuk mengaliri lahan pertanian di sekitarnya.

Anak Badri, Halimah, mengatakan Dusun Losari memiliki banyak sumber air. Bahkan, warga jika ingin membuat sumur, maka hanya cukup menggali sedalam tiga hingga empat meter saja.

Ia menuturkan waktu baru ditemukan oleh ayahnya, belum ada sumber air di sekitar candi. Setelah dilakukan beberapa kali penggalian oleh Badan Arkeologi Yogyakarta pada 2007 air dari sumber air dalam tanah mulai keluar.