Makassar (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan harga beras akan turun mengingat stok sebesar 1,5 juta ton cukup tersedia ditambah lagi bulan depan akan panen raya sehingga masyarakat tak perlu khawatir membeli dengan harga yang tinggi.
"Stok cukup dan bisa turunkan harga beras karena sekali lagi panen bulan depan bahkan minggu depan sudah ada sedikit panen. Jadi tak perlu ada kekhawatiran," kata Jusuf Kalla kepada pers di Makassar, Sabtu
Wapres mengatakan, kenaikan harga beras selama ini lebih disebabkan adanya keterlambatan raskin dari Bulog mengingat ada perubahan rencana kalau Raskin akan dihentikan.
Menurutnya, semula raskin akan diganti dengan uang tapi rencana tersebut tidak jadi karena tidak sesuai dengan tujuan raskin.
"Raskin harus berupa beras supaya menciptakan ketahanan pangan. Kalau dikasih uanh nanti bisa untuk membeli kebutuhan yang lain," katanya.
Bagi masyarakat, beras memang memegang peranan sangat penting mengingat 60 persen pengeluaran dipergunakan untuk membeli makanan," katanya.
JK mengatakan stok sebesar 1,5 juta ton saat ini dinilai sangat aman dan jika nanti panen stok bisa mencapai tiga juta ton.
"Dulu malah stok pernah cuman 500 ribu ton tapi tidak apa-apa karena beberapa minggu kemudian sudah panen sehingga stok bertambah," kata Kalla.
Gubernur Sulawesi Selatan Sjahrul Yasin Limpo mengatakan, provinsinya selama ini memang menjadi salah satu lumbung beras nasional dan menyalurkan raskin ke 22 provinsi.
Selama ini Sulsel bisa mendistribusikan raskin mencapai 900 ribu ton.
Pada Maret dan April saat nanti panen raya stok bisa mencapai 1,5 juta ton dan siap disalurkan ke sejumlah daerah yang alami kekurangan beras.
Wapres JK pastikan harga beras segera turun
28 Februari 2015 15:40 WIB
Wapres Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: