Bandung (ANTARA News) - PT Pindad menggandeng sejumlah mitra strategis dari luar negeri dalam pengembangan munisi kaliber besar (MKB) untuk memenuhi kebutuhan TNI.

"Dalam peningkatan kompetensi munisi kaliber besar, Pindad telah menggandeng mitra strategis dari luar negeri yang sudah memiliki reputasi tinggi dalam produksi munisi kaliber besar," kata Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim di Bandung, Sabtu.

Menurut dia, munisi kaliber besar yang dikembangkan adalah kaliber 20 mm, 40 mm, 76 mm, 90 mm, hingga 105 mm yang dibuat di Turen, Malang.

Untuk produk munisi kaliber besar terbaru yang telah diuji sertifikasi oleh Kementerian Pertahanan dan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat yakni peluru meriam kaliber 105 mm.

Pengembangan juga mencakup panser kanon 90 milimeter Badak yang konon baru dua negara di dunia yang mengembangkan munisi ukuran itu.

Program pengembangan munisi besar itu, secara khusus Pindad mendapat kunjungan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago dan Menteri Perindustrian Saleh Husin pada Jumat (27/2).

Pemerintah mendukung penuh terhadap pengembangan usaha, teknologi dan kemampuan rancang bangun Pindad untuk menuju ke arah kemandirian industri pertahanan seperti amanah Undang-Undang Nomor 16 tahun 2012.

"Pemerintah konkret dalam mendukung penggunaan produksi dalam negeri khususnya produk alutsista, salah satunya komitmen untuk meningkatkan penyerapan produksi Pindad," kata Silmy.

Selain mengembangkan munisi besar, Pindad memproduksi aneka kendaraan tempur seperti Anoa dan Komodo dengan berbagai varian serta produk senapan dan pistol.

Sementara itu Vice President Amunisi Pindad I Wayan Sutama menyebutkan kesiapan Pindad untuk pengembangan munisi kaliber besar. Produksi munisi dilakukan di pabrik Pindad di Turen, Jawa Timur.

"Pindad sangat siap untuk memproduksi kaliber besar, salah satunya 105mm, 90mm, 76mm M-Gunung dan mortir bom," kata Wayan Sutama.

Menurut dia, ke depan Pindad bisa memenuhi munisi kebutuhan TNI khususnya untuk panser dan tank milik TNI, serta beberapa munisi untuk TNI-AU dan TNI-AL.

"Untuk pengembangan kaliber 90mm yang cukup rumit, Pindad sudah bisa membuatnya. Kaliber itu cukup rumit karena di dalamnya ada siripnya, namun kita bisa memproduksinya," kata Wayan