Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof DR Din Syamsuddin, di Amsterdam, Jumat, meresmikan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Belanda yang dilanjutkan dengan pelantikan pengurusnya. Peresmian dan pelantikan pengurus PCIM Belanda tersebut dilaksanakan seusai Shalat Jumat di Masjid Amsterdam yang dihadiri sekira 100 warga dan simpatisan Muhammadiyah di Belanda, demikian informasi yang disampaikan Din Syamsuddin melalui surat elektronik (e-mail) dan layanan pesan singkat (Short Message Service/SMS)-nya kepada ANTARA News. Pada peresmian tersebut, dijelaskannya, M. Surya Alinegara terpilih sebagai Ketua PCIM dan Arifin Hudaya sebagai sekretaris, dan ada 10 orang dalam kepengurusan PCIM Belanda tersebut. Menurut dia, PCIM adalah struktur baru di lingkungan Muhammadiyah untuk menghimpun warga dan simpatisan yang sedang berada di luar negeri. Berbeda dari pimpinan cabang yang ada di dalam negeri, yang berada di bawah wilayah dan daerah, menurut dia, PCIM di luar negeri langsung di bawah dan dibina oleh PP Muhammadiyah. Dalam amanat pelantikan PCIM Belanda, Din menyatakan, rasa syukur bahwa Muhammadiyah kini sudah go international dengan memiliki pimpinan cabang istimewa dan sister organization di mancanegara, sehingga semakin dikenal di luar negeri. Kepada PCIM Belanda, ia berharap, agar menunjukkan kiprahnya dalam melangsungkan dakwah Islamiyah di negara kincir angin tersebut, baik terhadap masyarakat asal Indonesia maupun masyarakat Eropa. "Bawalah pesan Islam sebagai agama perdamaian dan tampilkanlah citra Islam Indonesia yang modern dan moderat. Sampaikanlah bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang mengusung Islam yang berkemajuan," katanya. Dalam amanatnya, Din yang sebelumnya berada di Brussels (Belgia) untuk bertemu dengan sejumlah pejabat Uni Eropa (UE) dan menjadi pembicara kunci dalam seminar UE-Indonesia juga menyatakan bahwa sesuai dengan pesan Al Quran saatnya umat Islam memberikan kesaksian kepada dunia bahwa Islam adalah rahmat bagi alam semesta. Untuk itu, umat Islam harus menunjukkan kemanjuan dan keunggulan dalam peradaban yang kemudian akan mencerahkan peradaban dunia. Secara khusus, Din mengharapkan kepada PCIM Belanda dan PCIM di negara-negara lainnya untuk dapat menghubungkan Muhammadiyah dengan berbagai pihak di negara-negara masing-masing dan menggali sumber daya dengan bermanfaat bagi kemajuan gerakan Muhammadiyah di Indonesia. Sementara itu, M. Surya Alinegara dan kawan-kawan menyatakan siap meneirma amanat dan tanggung jawabnya dalam PCIM Belanda. Dalam waktu dekat, mereka menyatakan, akan merumuskan program yang tepat dan relevan dengan tantangan dakwah di daratan Eropa. PCIM Belanda, dikemukakannya, menjadi PCIM ketujuh setelah pimpinan serupa di Kairo (Mesir), Jeddah (Arab Saudi), Damaskus (Siria), Khartoum (Sudan), Teheran (Iran) dan Kuala Lumpur (Malaysia). Ia pun mengemukakan, beberapa PCIM lainnya yang juga segera diresmikan ada di London (Inggris), Canberra (Australia), Washington DC (Amerika Serikat), Berlin (Jerman) dan Tripoli (Libya). (*)