Nusa Dua (ANTARA News) - Zulkifli Hasan mengakui pernah diminta Ketua Umum PAN Hatta Rajasa untuk menggantikannya memimpin partai berlambang matahari itu setelah kepemimpinan Hatta selesai.

"Ya, benar, berkali-kali," kata Zulkifli di Nusa Dua, Bali, Jumat malam, ketika dimintai konfirmasi tentang pernyataan Hatta yang memintanya menjadi ketua umum PAN.

Sejak berdiri tahun 1998, sejak ketua umum dijabat Amien Rais, jabatan ketua umum PAN belum pernah dipegang orang yang sama selama periode. Sehingga jabatan ketua umum satu periode dianggap sebagai tradisi di dalam partai itu.

Meski demikian, Zulkifli berlapang dada dengan langkah Hatta Rajasa yang kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum dalam Kongres IV PAN di Nusa Dua, Bali.

"Nggak apa-apa, mungkin kemauan timnya," kata Zulkifli yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua MPR RI itu.

Mantan Sekjen DPP PAN itu tetap optimistis bisa merebut suara terbanyak dalam perebutan posisi ketua umum, meski kubu Hatta mengklaim telah mendapat dukungan lebih dari separuh pemilik hak suara dalam kongres.

"Saya pun mendapat dukungan luas dari pengurus daerah dan wilayah. Mereka menginginkan perubahan," kata Zulkifli.

Ditanya kemungkinan ketua umum terpilih secara aklamasi, Zulkifli menyatakan peluang itu tetap ada, baik untuk dirinya maupun untuk Hatta.

"Kalau bisa mufakat, ya mufakat. Kalau tidak (bisa mufakat), ya voting," kata mantan Menteri Kehutanan itu.

Apapun nanti model penentuan ketua umum, menurut Zulkifli yang terpenting adalah semua berjalan secara demokratis.

"Ini sangat penting agar kita bisa menunjukkan kepada publik bahwa proses-proses yang demokratis pun dijalankan di partai," katanya.

Ditanya kemungkinan adanya jual beli suara atau politik uang, dengan tegas Zulkifli menyatakan itu bukan tradisi PAN.

"PAN itu produk reformasi. Kalau ada yang aneh-aneh itu bukan dari PAN," kata Zulkifli.

"Kongres IV PAN digelar pada 28 Februari sampai dengan 2 Maret 2015 di salah satu hotel bintang lima di Nusa Dua, Bali.

Sebanyak 570 suara peserta kongres akan diperebutkan kandidat ketua umum. Hatta dan Zulkifli merupakan kandidat terkuat ketua umum, bahkan ada yang menyebut kongres kali ini sebagai pertarungan "head to head" antara kedua tokoh tersebut.