Legislator nilai harga beras naik, Bulog tidak jalan
26 Februari 2015 23:12 WIB
ilustrasi Stok Beras Melimpah Pekerja mengangkat karung berisi beras di Gudang Bulog Sub Divre VI Pekalongan, Desa Munjung Agung, Tegal, Jateng, Rabu (25/2/15). (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VI DPR RI Muhammad Sarmuji menilai harga beras naik tajam pada saat stok beras mencukupi karena peran Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai stabilisator harga beras tidak berjalan.
"Bulog seharusnya berperan aktif dan bertindak cepat melakukan stabilisasi harga beras di pasar," kata Sarmuji pada diskusi "Harga Beras Melambung, Siapa yang Bermain", di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Kamis.
Menurut politisi Partai Golkar itu, untuk menekan kenaikan harga beras yang sudah melambung hingga 30 persen, sebaiknya segera melakukan operasi pasar.
Stok beras di gudang-gudang Bulog harus dikeluarkan untuk melakukan operasi pasar.
Menurut dia, Bulog hendaknya tidak terlalu lama menyimpan beras dalam gudang sehingga tidak sampai menjadi berbau dan bulukan.
Sarmuji mengusulkan agar Bulog membuka outlet-outlet di pasar-pasar besar, seperti pasar induk beras, sehingga bisa cepat bertindak pada saat terjadi fluktuasi harga besar.
"Jika akan dilakukan operasi pasar, Bulog sudah memiliki jalur yang stabil," katanya.
Menurut Sarmuji, saat ini kalo mau melakukan operasi pasar, Bulog tidak ada jalur, sehingga pemain besar atau spekulan tetap dapat bermain.
"Bulog seharusnya berperan aktif dan bertindak cepat melakukan stabilisasi harga beras di pasar," kata Sarmuji pada diskusi "Harga Beras Melambung, Siapa yang Bermain", di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Kamis.
Menurut politisi Partai Golkar itu, untuk menekan kenaikan harga beras yang sudah melambung hingga 30 persen, sebaiknya segera melakukan operasi pasar.
Stok beras di gudang-gudang Bulog harus dikeluarkan untuk melakukan operasi pasar.
Menurut dia, Bulog hendaknya tidak terlalu lama menyimpan beras dalam gudang sehingga tidak sampai menjadi berbau dan bulukan.
Sarmuji mengusulkan agar Bulog membuka outlet-outlet di pasar-pasar besar, seperti pasar induk beras, sehingga bisa cepat bertindak pada saat terjadi fluktuasi harga besar.
"Jika akan dilakukan operasi pasar, Bulog sudah memiliki jalur yang stabil," katanya.
Menurut Sarmuji, saat ini kalo mau melakukan operasi pasar, Bulog tidak ada jalur, sehingga pemain besar atau spekulan tetap dapat bermain.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: