Bekasi (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat telah terjadi tiga aksi teror bom di wilayah hukum setempat dalam kurun Januari hingga Februari 2015.

Kepala Polda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono menyebutkan ketiga kasus tersebut terjadi di tiga wilayah berbeda, yakni Jakarta, Bekasi, dan Depok.

"Dua kasus berhasil kami ungkap, tinggal satu yang masih kami selidiki," kata Unggung saat gelar perkara di Markas Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota, Kamis.

Kasus yang berhasil diungkap itu ialah teror bom ke Kantor Voice of America di Jakarta pada Januari 2015, dan kasus kedua yang diungkap adalah teror bom di Mustikajaya Kota Bekasi pada Februari 2015.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan tersangka pada masing-masing kasus, Unggung menarik kesimpulan kedua teror tersebut bukan dilancarkan komplotan terorisme.

"Teror bom di kantor VOA dilakukan tersangka yang masih berusia muda karena alasan iseng. Sementara teror bom di Bekasi dilatarbelakangi sakit hati pelaku kepada korban yang akan diincarnya," kata Unggung.

Satu kasus teror yang hingga kini masih diselidiki kepolisian ialah temuan bom di ITC Depok, Senin (23/2).

Unggung memastikan kasus ini tidak berkaitan dengan dua kasus lain yang terjadi tahun ini meskipun masih belum menangkap pelakunya,

"Terlihat dari jenis bomnya. Beda dengan yang digunakan pada dua kasus tersebut," katanya.

Hingga kini, kepolisian masih berupaya mengejar pelaku teror bom ITC Depok.

Rekaman CCTV yang terpasang di ITC Depok dijadikan salah satu bukti untuk mengejar pelaku.