Jakarta (ANTARA News) - Selain keluarga, pihak sekolah juga memiliki peranan menurunkan angka kerusakan gigi anak. Hal ini salah satunya terlihat dari usaha yang dilakukan pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Kebon Jeruk, Jakarta.

"Di sekolah kami melakukan usaha kesehatan gigi secara rutin di tiga tahun terakhir, seperti menyikat gigi bersama dua minggu sekali dan pemeriksaan gigi rutin setiap tiga bulan sekali," ujar pembina UKS SDN 11 Kebon Jeruk, Holil, S.Pd, di Jakarta, Rabu.

Holil mengatakan, hasil kegiatan tersebut memperlihatkan adanya penurunan angka anak yang memiliki kerusakan gigi sebesar 14 persen pada 2012/2013, menjadi 9,9 persen pada 2013/2014. ",..dan terakhir menjadi 6,4 persen pada 2014/2015," kata dia.

"Anak-anak biasanya kalau dengan guru lebih patuh. Kegiatan sikat gigi bersama membantu anak-anak terbiasa menggosok gigi setelah makan. Langkah itu efektif pada anak," tambah dia.

Mengomentari hal ini, drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent, MDSc, mengungkapkan, sekolah menjadi lingkungan yang tepat untuk anak memulai kebiasaan baik.

"Melalui unit kesehatan sekolah dan unit kesehatan gigi di sekolah yang berperan aktif, diyakini mampu mengedukasi anak-anak akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut," kata dia.