Palembang (ANTARA News) - Pengurus Persatuan Tinju Amatir Indonesia Provinsi Sumatera Selatan melatih 50 guru olahraga seputar peraturan dan teknik untuk menggaet atlet-atlet muda tingkat pelajar, di Sasana Tinju PT Pusri Palembang, 25-27 Februari 2015.
"Minat pelajar terhadap olahraga tinju masih tergolong rendah, hal ini menjadi persoalan di Sumsel karena atlet yang muncul umumnya sudah berusia di atas 17 tahun," kata Ketua Harian Pertina Sumsel Sulfa Ganie di Palembang, Rabu
Ia mengemukakan, Pertina sangat membutuhkan peran guru olahraga dalam menyosialisasikan olahraga tinju karena pada beberapa tahun mendatang berharap bisa menjadi kegiatan luar sekolah.
"Saya yakin jika dibina secara berkesinambungan maka atlet-atlet tingkat pelajar bisa menjadi juara nasional, namun program jangka pendek adalah bagaimana olahraga tinju ini disukai pelajar," ujar dia.
Pelatihan singkat itu berisi tentang peraturan pertandingan dan teknik gerakan tinju. Terkait dengan teknik, Pertina mendatangkan pelatih tinju Sumsel, Paulsen Gabriel.
Beberapa waktu lalu, Ketua Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia Riza Ali ketika berkunjung ke Palembang terkait persiapan Piala Presiden mengatakan saat ini terdapat 4.000 orang yang menggeluti olahraga tinju amatir atau profesional.
Anemo yang tinggi dari masyarakat dibandingkan tahun 80 an yang hanya tercatat sekitar seratus atlet di seluruh Indonesia tak lain berkat promosi yang dilancarkan media massa.
Media sangat berperan dalam mengangkat gengsi olahraga tinju di tengah masyarakat sehingga minat untuk menggeluti olahraga amatir semakin tinggi.
"Sebagian besar petinju berasal dari keluarga miskin. Mereka ini merupakan golongan masyarakat yang merasakan suatu kebanggaan yang luar biasa apabila kemenangannya diekspos oleh media. Ini yang mungkin tidak disadari oleh media betapa telah membantu Pertina," ujar dia.
50 guru olahraga Sumsel dilatih teknik tinju
25 Februari 2015 18:43 WIB
ilustrasi--olahraga tinju. (ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan)
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: