Kapal feri bisa gunakan bahan bakar LNG mulai 2016
25 Februari 2015 15:33 WIB
Sejumlah kapal feri di Pelabuhan Kayangan, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu (4/6). Tahun depan pemerintah berencana menjalankan program penggunaan bahan bakar gas untuk sarana transportasi laut seperti kapal feri.(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mewujudkan rencana program penggunaan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) untuk bahan bakar kapal-kapal feri pada 2016.
"Tahun depan akan direalisasikan. Studi kelayakannya tahun ini," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja di Jakarta, Rabu.
"Untuk awal kapal feri dulu untuk rute-rute pendek seperi Merak-Bakauheni atau Ketapang-Gilimanuk," katanya.
Menurut dia, kapal feri yang menggunakan bahan bakar LNG bisa menghemat bahan bakar 25 persen sampai 30 persen ketimbang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
Sebelumnya, Direktur Gas Badan Pengatur Hilir Migas Djoko Siswanto mengatakan pemerintah akan menjalankan proyek percontohan pemanfaatan gas untuk kereta api dan kapal laut guna mendukung program konversi dari bahan bakar minyak ke gas serta menghemat penggunaan bahan bakar minyak.
Kementerian ESDM bekerja sama dengan pihak terkait seperti PT Kereta Api Indonesia, Pelni, Pertamina, PLN dan PGN untuk menjalankan proyek tersebut.
"Tahun depan akan direalisasikan. Studi kelayakannya tahun ini," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja di Jakarta, Rabu.
"Untuk awal kapal feri dulu untuk rute-rute pendek seperi Merak-Bakauheni atau Ketapang-Gilimanuk," katanya.
Menurut dia, kapal feri yang menggunakan bahan bakar LNG bisa menghemat bahan bakar 25 persen sampai 30 persen ketimbang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
Sebelumnya, Direktur Gas Badan Pengatur Hilir Migas Djoko Siswanto mengatakan pemerintah akan menjalankan proyek percontohan pemanfaatan gas untuk kereta api dan kapal laut guna mendukung program konversi dari bahan bakar minyak ke gas serta menghemat penggunaan bahan bakar minyak.
Kementerian ESDM bekerja sama dengan pihak terkait seperti PT Kereta Api Indonesia, Pelni, Pertamina, PLN dan PGN untuk menjalankan proyek tersebut.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: