Foto dan barang peninggalan Inggit Garnasih dipamerkan di Bandung
25 Februari 2015 10:04 WIB
Bulan Cinta Inggit Garnasih. Kelompok Anak Rakyat (Lokra) bersama sejumlah kelompok lainnya memeringati "Bulan Cinta Inggit Garnasih" di TPU Porib tempat pemakaman Inggit Garnasih, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/2). (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 68 Foto dokumentasi Almarhum Inggit Garnasih dipamerkan di Gedung Indonesia Menggugat Kota Bandung pada 24 Februari sampai 28 Februari 2015.
"Pameran ini merupakan rangkaian dari pendeklarasian Bulan Cinta Inggit Garnasih sebuah proses mengingat jasa Bu Inggit dan pertama kali diperingati seperti ini," Kata Gatot Gunawan, Ketua Pelaksana Pameran Cinta Inggit Garnasih, Selasa.
Ia menyebutkan, kegiatan yang merupakan rangkaian Bulan Cinta Inggit Garnasih itu mengumpulkan lebih dari 100 foto, tetapi melalui proses pemilihan dan kondisi fotonya, akhirnya hanya terpilih 68 foto yang dipamerkan.
"Beberapa foto ada yang pernah dipublikasikan dan disimpan di rumah bersejarah di Jalan Inggit Garnasih (Ciateul Bandung), selebihnya merupakan dokumentasi keluarga dan orang terdekat," katanya.
Gatot juga mengatakan proses pengumpulan foto tersebut dilakukan selama sebulan dengan bantuan dari beberapa komunitas yang tergabung saat Deklarasi Bulan Cinta Inggit Garnasih.
"Bila Komunitas yang membantu semakin banyak, tentunya kesadaran akan sejarah juga akan bertambah, agar sosok yang berjasa lainnya bisa dikenal oleh masyarakat," katanya.
Belum pernah ada peringatan atau mengenalkan kembali sosok Inggit Garnasih yang merupakan istri dari Presiden RI pertama Soekarno.
"Setelah berkumpul dengan komunitas, akhirnya sepakat mengangkat sisi keteladanannya agar diketahui masyarakat dan generasi muda saat ini," katanya.
Masyarakat khususnya generasi muda belum banyak yang mengetahui sosok Inggit Garnasih, melalui Deklarasi Bulan Cinta Inggit Garnasih dan beberapa rangkaian bisa mengenal sosok dan jasanya.
"Saya secara langsung bertemu dan bertatap muka memang belum pernah, tapi kita bisa mengetahui dengan membaca buku dan melihat fotonya," katanya.
Inggit Garnasih merupakan sosok yang bersahaja, seperti contohnya tamu yang ingin berkunjung ia terima dengan senang hati dan akhirnya disukai oleh masyarakat sekitar.
"Pak Tito, cucu Bu Inggit bercerita, banyak tamu yang berkunjung ke rumah Bu Inggit selalu diterima dan disenangi masyarakat, bahkan sampat saat menjelang wafat," katanya.
Saat wafatnya Inggit, banyak orang yang merasa kehilangan, bahkan tanpa instruksi Pemerintah banyak yang mengibarkan bendera setengah tiang.
"Keikhlasannya mendampingi dan berjuang untuk Soekarno serta Indonesia membuatnya dicintai masyarakat walau tidak berjuang secara fisik tetapi melalui kasih sayangnya," katanya.
Inggit Garnasih merupakan sosok dengan keteladanan yang patut dicontoh perempuan, khususnya perempuan di Indonesia agar bisa dikenal dan terkenang.
"Selain pameran foto, di ruang pameran juga dipajang artefak atau peninggalan Inggit Garnasih, seperti cermin, kursi, lemari dan peralatan lain yang digunakannya saat masih hidup," katanya menambahkan.
"Pameran ini merupakan rangkaian dari pendeklarasian Bulan Cinta Inggit Garnasih sebuah proses mengingat jasa Bu Inggit dan pertama kali diperingati seperti ini," Kata Gatot Gunawan, Ketua Pelaksana Pameran Cinta Inggit Garnasih, Selasa.
Ia menyebutkan, kegiatan yang merupakan rangkaian Bulan Cinta Inggit Garnasih itu mengumpulkan lebih dari 100 foto, tetapi melalui proses pemilihan dan kondisi fotonya, akhirnya hanya terpilih 68 foto yang dipamerkan.
"Beberapa foto ada yang pernah dipublikasikan dan disimpan di rumah bersejarah di Jalan Inggit Garnasih (Ciateul Bandung), selebihnya merupakan dokumentasi keluarga dan orang terdekat," katanya.
Gatot juga mengatakan proses pengumpulan foto tersebut dilakukan selama sebulan dengan bantuan dari beberapa komunitas yang tergabung saat Deklarasi Bulan Cinta Inggit Garnasih.
"Bila Komunitas yang membantu semakin banyak, tentunya kesadaran akan sejarah juga akan bertambah, agar sosok yang berjasa lainnya bisa dikenal oleh masyarakat," katanya.
Belum pernah ada peringatan atau mengenalkan kembali sosok Inggit Garnasih yang merupakan istri dari Presiden RI pertama Soekarno.
"Setelah berkumpul dengan komunitas, akhirnya sepakat mengangkat sisi keteladanannya agar diketahui masyarakat dan generasi muda saat ini," katanya.
Masyarakat khususnya generasi muda belum banyak yang mengetahui sosok Inggit Garnasih, melalui Deklarasi Bulan Cinta Inggit Garnasih dan beberapa rangkaian bisa mengenal sosok dan jasanya.
"Saya secara langsung bertemu dan bertatap muka memang belum pernah, tapi kita bisa mengetahui dengan membaca buku dan melihat fotonya," katanya.
Inggit Garnasih merupakan sosok yang bersahaja, seperti contohnya tamu yang ingin berkunjung ia terima dengan senang hati dan akhirnya disukai oleh masyarakat sekitar.
"Pak Tito, cucu Bu Inggit bercerita, banyak tamu yang berkunjung ke rumah Bu Inggit selalu diterima dan disenangi masyarakat, bahkan sampat saat menjelang wafat," katanya.
Saat wafatnya Inggit, banyak orang yang merasa kehilangan, bahkan tanpa instruksi Pemerintah banyak yang mengibarkan bendera setengah tiang.
"Keikhlasannya mendampingi dan berjuang untuk Soekarno serta Indonesia membuatnya dicintai masyarakat walau tidak berjuang secara fisik tetapi melalui kasih sayangnya," katanya.
Inggit Garnasih merupakan sosok dengan keteladanan yang patut dicontoh perempuan, khususnya perempuan di Indonesia agar bisa dikenal dan terkenang.
"Selain pameran foto, di ruang pameran juga dipajang artefak atau peninggalan Inggit Garnasih, seperti cermin, kursi, lemari dan peralatan lain yang digunakannya saat masih hidup," katanya menambahkan.
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: