Gubernur DKI resmikan rusunawa Tambora
24 Februari 2015 12:11 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) menyapa warga rumah susun (rusun) Tambora saat peresmian rusun tersebut, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (24/2). Rusun yang memliki tiga tower dan berkapasitas 549 unit itu dikenakan biaya sewa sebesar Rp458 ribu per bulannya. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Selasa, meresmikan pengoperasian rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Tambora, Jakarta Barat.
"Pembangunan rusunawa merupakan realisasi dari program rumah sehat berbiaya sewa murah yang terus kami galakkan," kata Basuki di Rusunawa Tambora, Jakarta Barat.
Selanjutnya, menurut dia, Pemprov DKI berencana membangun 120 tower rusunawa sepanjang tahun ini yang akan digunakan sebagai sarana relokasi warga yang terkena dampak dari program penataan kota.
"Rusun ini diperuntukkan bagi warga yang nasibnya kurang beruntung. Karena tugas kami bukan hanya memberikan layanan pendidikan dan kesehatan, tetapi juga tempat tinggal," ujar Basuki.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Ika Lestari Aji menuturkan setelah diresmikan, maka ratusan kepala keluarga yang telah terdaftar secara resmi dapat langsung menempati rusun tersebut.
"Secara fisik, bangunan rusuin itu sudah 100 persen selesai, sehingga bisa langsung ditempati. Rusunawa Tambora juga merupakan rusun pertama di Jakarta yang dilengkapi dengan fasilitas lift," tutur Ika.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan para penghuni Rusunawa Tambora akan dikenakan harga sewa yang rata-rata sebesar Rp458.000 per bulan, dan sudah termasuk biaya pemeliharaan lift dan taman rusun.
"Harga sewa tersebut merupakan harga terendah karena Pemprov DKI memberikan subsidi hingga 80 persen untuk setiap unitnya. Seluruh transaksi pembayaran sewa rusun pun akan menggunakan sistem autodebet rekening Bank DKI," ungkap Ika.
Pembangunan kompleks Rusunawa Tambora dilakukan diatas lahan seluas 21.743 meter persegi selama 17 bulan sejak Agustus 2013. Rusun tersebut terdiri dari tiga tower dan 16 lantai dengan total 549 unit. Masing-masing unit bertipe 30.
Sebelumnya, Rusunawa Tambora hanya terdiri dari empat blok dan empat lantai dengan total 489 unit yang bertipe 18.
"Dari total 549 unit, sebanyak 477 unit akan ditempati oleh penghuni rusunawa lama, sedangkan 72 unit lainnya diperuntukkan bagi warga yang terkena program relokasi," tambah Ika.
Bersamaan dengan Tambora, Pemprov DKI juga meresmikan pengoperasian tiga rusunawa lain yang terletak di wilayah Jakarta Timur, yaitu Rusunawa Jatinegara Kaum, Rusunawa Pulo Gebang dan Rusunawa Cipinang Besar Selatan.
"Pembangunan rusunawa merupakan realisasi dari program rumah sehat berbiaya sewa murah yang terus kami galakkan," kata Basuki di Rusunawa Tambora, Jakarta Barat.
Selanjutnya, menurut dia, Pemprov DKI berencana membangun 120 tower rusunawa sepanjang tahun ini yang akan digunakan sebagai sarana relokasi warga yang terkena dampak dari program penataan kota.
"Rusun ini diperuntukkan bagi warga yang nasibnya kurang beruntung. Karena tugas kami bukan hanya memberikan layanan pendidikan dan kesehatan, tetapi juga tempat tinggal," ujar Basuki.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Ika Lestari Aji menuturkan setelah diresmikan, maka ratusan kepala keluarga yang telah terdaftar secara resmi dapat langsung menempati rusun tersebut.
"Secara fisik, bangunan rusuin itu sudah 100 persen selesai, sehingga bisa langsung ditempati. Rusunawa Tambora juga merupakan rusun pertama di Jakarta yang dilengkapi dengan fasilitas lift," tutur Ika.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan para penghuni Rusunawa Tambora akan dikenakan harga sewa yang rata-rata sebesar Rp458.000 per bulan, dan sudah termasuk biaya pemeliharaan lift dan taman rusun.
"Harga sewa tersebut merupakan harga terendah karena Pemprov DKI memberikan subsidi hingga 80 persen untuk setiap unitnya. Seluruh transaksi pembayaran sewa rusun pun akan menggunakan sistem autodebet rekening Bank DKI," ungkap Ika.
Pembangunan kompleks Rusunawa Tambora dilakukan diatas lahan seluas 21.743 meter persegi selama 17 bulan sejak Agustus 2013. Rusun tersebut terdiri dari tiga tower dan 16 lantai dengan total 549 unit. Masing-masing unit bertipe 30.
Sebelumnya, Rusunawa Tambora hanya terdiri dari empat blok dan empat lantai dengan total 489 unit yang bertipe 18.
"Dari total 549 unit, sebanyak 477 unit akan ditempati oleh penghuni rusunawa lama, sedangkan 72 unit lainnya diperuntukkan bagi warga yang terkena program relokasi," tambah Ika.
Bersamaan dengan Tambora, Pemprov DKI juga meresmikan pengoperasian tiga rusunawa lain yang terletak di wilayah Jakarta Timur, yaitu Rusunawa Jatinegara Kaum, Rusunawa Pulo Gebang dan Rusunawa Cipinang Besar Selatan.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: