Pontianak (ANTARA News) - Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto menyatakan pihaknya tetap komitmen dalam memberantas praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), karena merupakan musuh bersama sehingga harus diberantas di bumi Kalbar dan Indonesia umumnya.

"Saat ini kami konsen dalam memberantas praktik KKN, baik di interen maupun memproses kasus-kasus dugaan korupsi di Kalbar," kata Arief Sulistyanto saat menjadi pemateri pada seminar anti korupsi yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Untan Pontianak dengan tema Generasi Muda Lawan KKN di Pontianak, Senin.

Arief menjelaskan dirinya memberanikan diri untuk berbicara tentang korupsi di hadapan puluhan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak, karena pihaknya yakin dia tidak akan melakukan korupsi.

"Sejak saya ditunjuk jadi Kapolda Kalbar, saya sudah komitmen dalam memberantas korupsi di Kalbar. Tentunya untuk membersihkan itu, polisinya juga harus bersih, ibarat kalau mau membersihkan sampah, penyapunya harus dibersihkan terlebih dahulu," ungkapnya.

"Banyak yang meragukan komitmen saya terkait memberantas korupsi. Buktinya, baik oknum polisi dan oknum Bea Cukai Entikong yang diproses hukum yang kini sudah divonis hukum," katanya.


Selain itu, bentuk dukungan lain dalam memberantas KKN di Indonesia, yakni mulai dari generasi sekarang yang harus menanamkan diri dan berkomitemen dalam memberantas korupsi, karena korupsi musuh bersama.

"Saya lebih senang dimusuhi oleh penjahat, daripada disenangi penjahat. Sehingga tiga bulan saya bertugas di Kalbar banyak yang akan melengserkan saya, karena aktivitas ilegal mereka terganggu," katanya.

Kolaborasi antarpenegak hukum, yakni KPK, Polri, dan kejaksaan akan semakin kuat dalam memberantas korupsi, karena memang tidak bisa dijalankan sendiri-sendiri, katanya.