Perahu tenggelam, dua balita Gowa tewas
23 Februari 2015 09:58 WIB
Tim SAR melakukan pencarian korban perahu penyeberangan yang tenggelam di Penyeberangan Mallengkeri Sungai Jenneberang, Gowa, Sulawesi selatan, Senin (23/2) dinihari. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
Makassar (ANTARA News) - Dua warga Kabupaten Gowa ditemukan meninggal dunia akibat perahu yang mengangkut sekitar 20 penumpang tenggelam di Sungai Jeneberang Kabupaten Gowa, Minggu malam (22/2).
Data Basarnas Makassar hingga pukul 20:00 WITA mencatat bahwa tim dari Kepolisian, Tagana, Basarnas, dan masyarakat sekitarnya menemukan 12 dari 20 korban perahu tenggelam itu.
Dua dari 12 korban yang ditemukan itu diketahui telah meninggal, kemudian dibawa ke RSUD Syekh Yusuf. Korban yang meninggal dunia adalah Nur Inayah (5), dan Muh. Fadly (3).
Korban selamat yakni Muh Ryan (29), Dewi Setiawati (30), Nikma Maulani (8), Yurika (19), Irwan (15), Sofia (1), Muh. Aspa (35), Hartati (29), Muh. Faras (8), dan Andi Rijal (20).
Ketua Komisi IV DPRD Gowa, Asriady Arasy menyatakan keprihatinannya terhadap kejadian ini.
"Kami berharap agar pihak pemerintah Kabupaten Gowa, dalam hal ini BPBD, Basarnas, dan Tagana bisa sesegera mungkin menemukan sisa korban yang hilang," ujarnya.
Menurut Asriady, pihaknya akan membahas hal ini dengan pihak pemerintah.
"Pemerintah bisa lebih tanggap dengan membuat pos siaga kalau daerah tersebut memang digunakan oleh masyarakat untuk penyeberangan," katanya.
Data Basarnas Makassar hingga pukul 20:00 WITA mencatat bahwa tim dari Kepolisian, Tagana, Basarnas, dan masyarakat sekitarnya menemukan 12 dari 20 korban perahu tenggelam itu.
Dua dari 12 korban yang ditemukan itu diketahui telah meninggal, kemudian dibawa ke RSUD Syekh Yusuf. Korban yang meninggal dunia adalah Nur Inayah (5), dan Muh. Fadly (3).
Korban selamat yakni Muh Ryan (29), Dewi Setiawati (30), Nikma Maulani (8), Yurika (19), Irwan (15), Sofia (1), Muh. Aspa (35), Hartati (29), Muh. Faras (8), dan Andi Rijal (20).
Ketua Komisi IV DPRD Gowa, Asriady Arasy menyatakan keprihatinannya terhadap kejadian ini.
"Kami berharap agar pihak pemerintah Kabupaten Gowa, dalam hal ini BPBD, Basarnas, dan Tagana bisa sesegera mungkin menemukan sisa korban yang hilang," ujarnya.
Menurut Asriady, pihaknya akan membahas hal ini dengan pihak pemerintah.
"Pemerintah bisa lebih tanggap dengan membuat pos siaga kalau daerah tersebut memang digunakan oleh masyarakat untuk penyeberangan," katanya.
Pewarta: Nurhaya J. Panga
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: