4G frekuensi 1.800MHz meluncur pertengahan 2015
21 Februari 2015 18:59 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kiri), berdialog dengan penjual handphone ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) menjelang implementasi Layanan 4G LTE Indonesia di pusat penjualan handphone Lucky Plaza, Batam, Kepulauan Riau, pada foto 8 Februari 2015.(ANTARA FOTO/HO/Asf)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo) Rudiantara mengatakan jaringan nirkabel 4G dengan frekuensi 1.800 MHz sudah bisa dinikmati di sejumlah wilayah Indonesia pada pertengahan 2015.
"Bersama operator seluler, pertengahan tahun ini 4G dengan 1.800MHz sudah bisa dinikmati oleh masyarakat di kluster (kelompok) tertentu, bukan di seluruh Indonesia tapi minimal di kota tertentu," kata Rudiantara di Jakarta, Sabtu.
Rudiantara mengatakan penataan frekuensi 1.800 MHz merupakan lanjutan dari 4G berfrekuensi 900MHz yang sudah diluncurkan Desember 2014.
"Perlu penataan ke 1.800 MHz karena 4G membutuhkan frekuensi yang berkesinambungan," kata Rudiantara.
Di sisi lain, Rudiantara mengatakan migrasi konsumen dari jaringan 2G ke 4G memerlukan waktu dan adaptasi karena saat ini terdapat puluhan juta pelanggan jaringan 2G di Indonesia.
"Kita ini mau 2G terus apa mau Broadband? Mau sms-an doang apa butuh internetan cepat?" kata Rudiantara.
Jika ingin internet cepat, kata Rudi, kita harus migrasi ke 4G dan diusahakan supaya pelanggan 2G yang juga punya hak sebagai konsumen tidak terganggu.
Rudiantara mengatakan program internet cepat 4G merupakan salah satu fokus kementeriannya sampai 2019.
"Masalah intenet lelet, saya akui kita masih peringkat empat ASEAN. Maka kami susun broadband plan hingga 2019. Targetnya menjadi negara kedua internet tercepat di ASEAN setelah Singapura," kata Rudiantara.
"Bersama operator seluler, pertengahan tahun ini 4G dengan 1.800MHz sudah bisa dinikmati oleh masyarakat di kluster (kelompok) tertentu, bukan di seluruh Indonesia tapi minimal di kota tertentu," kata Rudiantara di Jakarta, Sabtu.
Rudiantara mengatakan penataan frekuensi 1.800 MHz merupakan lanjutan dari 4G berfrekuensi 900MHz yang sudah diluncurkan Desember 2014.
"Perlu penataan ke 1.800 MHz karena 4G membutuhkan frekuensi yang berkesinambungan," kata Rudiantara.
Di sisi lain, Rudiantara mengatakan migrasi konsumen dari jaringan 2G ke 4G memerlukan waktu dan adaptasi karena saat ini terdapat puluhan juta pelanggan jaringan 2G di Indonesia.
"Kita ini mau 2G terus apa mau Broadband? Mau sms-an doang apa butuh internetan cepat?" kata Rudiantara.
Jika ingin internet cepat, kata Rudi, kita harus migrasi ke 4G dan diusahakan supaya pelanggan 2G yang juga punya hak sebagai konsumen tidak terganggu.
Rudiantara mengatakan program internet cepat 4G merupakan salah satu fokus kementeriannya sampai 2019.
"Masalah intenet lelet, saya akui kita masih peringkat empat ASEAN. Maka kami susun broadband plan hingga 2019. Targetnya menjadi negara kedua internet tercepat di ASEAN setelah Singapura," kata Rudiantara.
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Tags: