Tangerang (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan akan meminta penjelasan mengenai penanganan krisis dari pihak Lion Air terkait masalah penundaan keberangkatan.
"Kita akan minta persentase penanganan krisis dari Lion Air terkait masalah ini. Sehingga, jika ada seperti ini, sudah bisa tertangani," ujar Dirjen Perhubungan Udara, Suprasetyo, Jumat.
Dijelaskannya, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap proses penanganan penumpang yang gagal berangkat.
Upaya yang dilakukan oleh Lion Air dengan mengganti tiket penumpang atau melakukan penjadwalan ulang pun akan terus diawasi. "Kita akan utamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang," tegasnya.
Direktur Umum Lion Air, Edward Edward Sirait mengatakan, pihaknya berharap agar proses refund dapat selesai.
Bagi penumpang yang masih akan tetap melakukan perjalanan, akan tetap dilayani namun jadwalnya disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
"Kita sudah imbau agar refund atau mengganti penerbangan pada hari Senin hingga Rabu depan. Kita berikan gratis," tegasnya.
Perlu diketahui, penyebab delay berkepanjangan yakni karena kerusakan tiga pesawat Lion Air pada Rabu (18/2) pagi.
Ketika itu, tiga pesawat yakni satu pesawat di Semarang rusak karena mesinnya kemasukan burung dan dua pesawat lagi di Bandara Soekarno - Hatta untuk jurusan Denpasar pun tidak siap terbang.
Akibat dari penundaan penerbangan tersebut, lalu berimbas kepada 21 penerbangan lainnya pada hari Rabu dan berimbas hingga Jumat (20/2).
Kemenhub akan segera minta penjelasan Lion Air
20 Februari 2015 22:06 WIB
Antrean penumpang me-refund tiket pesawat Lion Air, Bandara Soetta, Tangerang. (ANTARANews/Try Reza Essra)
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: