Padang (ANTARA News) - Menteri Kesehatan (Menkes), Nila F Moeloek mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan kasus meninggalnya dua pasien akibat pemberian obat anestesi di Rumah Sakit (RS) Siloam Karawaci.

"Dijadwalkan hari ini, Komisi IX DPR RI akan turun ke lapangan, melakukan pengecekan terhadap kasus tersebut, tidak hanya itu Badan POM juga telah diturunkan untuk melakukan investigasi," katanya di Padang, Jumat. (Simak di sinikunjungan kerja Komisi IX ke RS Siloam dan Kalbe Farma)

Ia menerangkan, tim investigasi tersebut akan melakukan penyelidikan menyeluruh, mulai dari penjalanan standar prosedur operasional operasi yang dilakukan tim dokter, obat anestesi yang diberikan saat itu, indikasi kesalahan pemberian anestesi, hingga penganalisaan catatan medis korban.

Menurut dia, informasi awal yang didapatkannya, tim medis RS Siloam memberikan anastesi kepada dua orang pasien tersebut, dengan obat anastesi Buvanest Spinal 0,5 persen, melalui penyuntikan di tulang punggung. (Beberapa daerah sudah menarik Bunavest dari peredaran)

Pasca-pemberian obat anestesi, pasien tidak bereaksi sebagaimana mestinya, yaitu kebas. Alih-alih kebas, pasien malah menunjukkan ciri-ciri alergi, kejang-kejang, lalu meninggal dunia. (Pihak keluarga sedang mempertimbangkan menempuh jalur hukum)

"Berdasarkan informasi sementara, ditambah beberapa analisis ada dugaan tentang kesalahan pemberian obat. Obat ini seharusnya diberikan ke pasien 4 ampul tapi malah diberikan 5 ampul. Namun itu masih dalam taraf dugaan," terangnya.

Ia mengatakan saat ini pihaknya tengah menunggu bukti-bukti dari hasil yang dilakukan oleh tim investigasi, baik dari Komisi IX DPR RI maupun dari Badan POM. (Anggota DPR berharap kasus ini tidak terjadi lagi kelak)

(KR-MLN)