Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan berbagai komoditas budidaya ikan air tawar yang diproduksi dalam negeri juga bisa tahan dari fluktuasi kurs rupiah yang masih belum stabil.

"Harus ada kemandirian dalam upaya swasembada ikan sehingga kualitas produk perikanan budidaya, khususnya komoditas ikan air tawar, harus tahan dan kuat dalam menghadapi fluktuasi harga dan nilai tukar rupiah," kata Susi dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Susi mengingatkan ikan air tawar adalah komoditas yang mendukung langsung program ketahanan pangan dan gizi.

Dia memaparkan, dari total produksi ikan budidaya, 60 persen di antaranya dipasok dari komoditas ikan air tawar.

Ia mengungkapkan, biaya pakan adalah biaya tertinggi dalam usaha budidaya air tawar sehingga diharapkan ditekan di bawah 60 persen dari total biaya produksi, salah satunya dengan menurunkan harga pakan dan penggunaan induk unggul, benih bermutu dan sistem teknologi yang efisien nan ramah lingkungan.

Penurunan harga pakan ini, lanjutnya, diharapkan mendorong pembudidaya menjadi lebih bersemangat dalam usaha budidaya perikanan serta dinilai akan mendorong peningkatan investasi dan produksi sekaligus.

Susi memaparkan, data sementara produksi perikanan budidaya tahun 2014 baik dari rumput laut dan ikan/udang adalah 14,52 juta ton, sedangkan target produksi 2015 sebesar 17,9 juta ton, terdiri dari ikan 7,6 juta ton dan rumput laut basah 10,3 juta ton.