Jakarta (ANTARA News) - Layaknya ketupat saat Idul Fitri atau Idul Adha, ikan menjadi hidangan khas masyarakat Tionghoa saat merayakan Imlek.

Hanya saja, menurut pengamat kuliner Odilia Winneke, hidangan ikan ini tak terbatas pada bandeng. "Sebenarnya tak terbatas pada ikan bandeng. Semua jenis ikan yang enak seperti salmon, kakap, dan kerapu menjadi sajian wajib imlek," ujar Odilia kepada ANTARA News, di Jakarta, Kamis.

Bahkan, kata Odilia, untuk masyarakat golongan menengah keatas misalnya, hidangan ikan yang disajikan justru bukan bandeng. "Untuk golongan menengah ke atas umumnya mereka menyantap ikan salmon, fillet kerapu, fillet tuna, atau ikan kukus utuh. Justru bukan ikan bandeng," kata dia yang juga sebagai Managing Editor di salah satu media di Indonesia itu.

Menurut dia, hal terpenting ialah ikan yang digunakan haruslah ikan segar. Odilia mengatakan, bagi masyarakat Tionghoa, menghidangkan ikan salah satunya bandeng dalam perayaan Imlek merupakan lambang pengharapan datangnya kelimpahan dan kemakmuran.

"Menyajikan ikan sebagai lambang pengharapan akan datangnya kelimpahan dan kemakmuran. Ini merupakan tradisi dan kepercayaan. Seperti bahasa Mandarin yang memakai huruf kanji yang merupakan bahasa lambang atau simbol. Dalam makanan juga sama," kata dia.

Di samping itu, lanjut dia, dari segi kesehatan, ikan kaya akan lemak omega 3, protein dan sejumlah mineral yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh.​ ​