Jakarta (ANTARA News) - Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) mendorong pemerintah memperkuat industri hulu komponen kendaraan mobil dan motor karena banyak bahan baku masih impor dari beberapa negara.
"Pelemahan rupiah sangat mengganggu, makanya industri hulunya perlu diperkuat seperti baja dan karet," kata Ketua Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor Hamdani di Jakarta.
Hamdani menilai, umumnya material pembuatan komponen mobil dan motor diimpor dari luar negeri karena industri hulu domestik seperti Krakatau Steel hanya mampu memenuhi 40 persen kebutuhan industri komponen.
Selain itu, beberapa material seperti alumunium perlu diimpor karena hanya perusahaan di luar negeri yang mampu memenuhi standard kualitas komponen yang akan diproduksi.
Hamdani menambahkan, industri komponen alat-alat mobil dan motor juga berkeberatan dengan kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) yang dinilai terlalu cepat namun tidak dibarengi peningkatan produktivitas.
Untuk itu, GIAMM bertemu dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin untuk mencari solusi atas masalah tersebut sehingga industri komponen mobil dan motor bisa berjalan dengan baik.
Direktur Industri Alat Transportasi Darat Ditjen IUBTT Kemenperin Soerjono mengatakan perlu ada pendalaman struktur dan sasaran perindustrian sehingga impor bahan baku bisa dikurangi.
"Memang perlu adanya pendalaman struktur, mana jenis yang bisa disediakan di dalam negeri, mana yang harus impor sehingga industri hulunya memang perlu diperkuat," simpul Soerjono.
Rupiah melemah, industri hulu komponen mesti diperkuat
19 Februari 2015 13:03 WIB
(FOTO ANTARA/Fanny Octavianus)
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: