Imlek di Gorontalo meriah dan aman
19 Februari 2015 08:32 WIB
Liong Naga Kolosal. Sejumlah pemain Yayasan Pemadam Kebakaran Panca Bhakti melakukan latihan memainkan arak-arakan liong naga sepanjang 60 meter di Pontianak, Kalbar, Minggu (1/2). Menjelang perayaan Cap Go Meh mendatang yang akan digelar pada empat belas hari setelah perayaan Imlek, sejumlah yayasan komunitas Tionghoa telah mempersiapkan sejumlah pertunjukan liong naga untuk ditampilkan secara kolosal. (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
Gorontalo (ANTARA News) - Perayaan Tahun Baru Imlek 2566 di Kota Gorontalo berlangsung meriah dan berjalan aman.
Pada Rabu malam (18/2) pukul 23.00 Wita sejumlah umat Budha Tridharma berkumpul dan mengawali perayaan tersebut dengan barongsai.
Barongsai tersebut berkeliling dan mengumpulkan angpao dari para umat, yang nantinya akan dibagikan seusai sembahyang.
Pandita Budha Tridharma, Maryam Lamadilauw mengatakan sembahyang yang dilakukan di Klenteng Tridharma Tulus Harapan Kita untuk memohon keselamatan dan kerukunan diantara umat dan umat beragama.
Selain itu, pada tahun baru kali ini umat Budha Tridharma juga berdoa Gorontalo dijauhkan dari bencana alam di tengah iklim yang ekstrim saat ini.
"Kami akan melakukan sembahyang lagi pada hari Minggu sebagai bentuk permohonan apakah tapikong bisa keluar atau tidak," ujar Maryam.
Malam perayaan Imlek tesebut juga dihadiri sejumlah pemeluk agama lainnya yang ingin mengucapkan selamat tahun baru kepada warga Tionghoa, serta warga di sekitarnya yang tertarik dengan barongsai.
Membaurnya warga tersebut menambah kemeriahan malam tahun baru, disertai riuh petasan yang berlangsung selama setengah jam.
Sejumlah polisi berjaga mengamankan perayaan di klenteng tertua di Gorontalo itu.
"Perayaan Imlek di daerah ini selalu aman dan lancar, bahkan warga yang bukan Tionghoa turut memeriahkannya. Bagi saya daerah ini merupakan contoh keberagaman yang baik," kata Ketua Majelis Tempat Ibadah Tridharma Korwil Gorontalo, Chandra Dunda.
Pada Rabu malam (18/2) pukul 23.00 Wita sejumlah umat Budha Tridharma berkumpul dan mengawali perayaan tersebut dengan barongsai.
Barongsai tersebut berkeliling dan mengumpulkan angpao dari para umat, yang nantinya akan dibagikan seusai sembahyang.
Pandita Budha Tridharma, Maryam Lamadilauw mengatakan sembahyang yang dilakukan di Klenteng Tridharma Tulus Harapan Kita untuk memohon keselamatan dan kerukunan diantara umat dan umat beragama.
Selain itu, pada tahun baru kali ini umat Budha Tridharma juga berdoa Gorontalo dijauhkan dari bencana alam di tengah iklim yang ekstrim saat ini.
"Kami akan melakukan sembahyang lagi pada hari Minggu sebagai bentuk permohonan apakah tapikong bisa keluar atau tidak," ujar Maryam.
Malam perayaan Imlek tesebut juga dihadiri sejumlah pemeluk agama lainnya yang ingin mengucapkan selamat tahun baru kepada warga Tionghoa, serta warga di sekitarnya yang tertarik dengan barongsai.
Membaurnya warga tersebut menambah kemeriahan malam tahun baru, disertai riuh petasan yang berlangsung selama setengah jam.
Sejumlah polisi berjaga mengamankan perayaan di klenteng tertua di Gorontalo itu.
"Perayaan Imlek di daerah ini selalu aman dan lancar, bahkan warga yang bukan Tionghoa turut memeriahkannya. Bagi saya daerah ini merupakan contoh keberagaman yang baik," kata Ketua Majelis Tempat Ibadah Tridharma Korwil Gorontalo, Chandra Dunda.
Pewarta: Debby Hariyanti Mano
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: