Jakarta (ANTARA News) - Ketua Panitia Kerja Keselamatan Penerbangan Komisi V DPR RI, Fary Djemi Francis mengatakan, mantan Presiden RI, BJ Habibie meminta agar Flight Information Region (FIR) yang selama ini dikuasai oleh Singapura bisa dikuasai oleh Indonesia.
"Pak Habibie secara khusus meminta Panja Keselamatan Penerbangan Komisi V
untuk mengembalilkan FIR yang dikuasai Singapura. Sebagai negara
berdaulat FIR harus dikembalikan ke Indonesia," kata Fary saat melakukan kunjungan kepada mantan Presiden Habibie di Jakarta, Rabu.
FIR adalah penguasaan udara oleh suatu negara dengan cara mengatur serta menjaga meskipun bukan wilayahnya sendiri.
Untuk mengembalikan FIR ke Indonesia, maka acuannya adalah UU internasional tentang sebuah wilayah.
"Setiap penerbangan harus minta izin kepada pemerintah setempat. Nah Singapura wilayahnya kecil dan FIR dicaplok oleh Singapura," katanya.
Selain itu, pertemuan dengan pendiri pabrik pesawat Nurtanio itu, Habibie meminta agar Indonesia memproduksi sendiri pesawat seperti yang pernah dilakukan Indonesia.
"Pak Habibie juga meminta bagaimanan mengembalikan strategi kedirgantaraan kita yang besar itu dengan memanfaatkan barang-barang hasil sendiri. Kita sudah mampu untuk memproduksi pesawat sendiri," kata Fary.
Terkait dengan keselamatan penerbangan, kata Fary, Habibie meminta agar program dan jadwal yang telah ditetapkan dapat dijalankan dengan baik dan benar.
"Tentang kelaikan pesawat, harus dicek betul program-program yang sudah disusun. Lalu apakah program dijalankan atau tidak. Kalau dijalan apa hambatan dan tantangannya. Jadi pesan dari Pak Habibie, harus disiplin dalam menjalankan program," ujar politisi Partai Gerindra itu.
"Setiap pesawat sudah ada standar operasional prosedur (SOP) dan sudah ada sertifikasinya, tinggal pilotnya apakah menjalankan SOP atau tidak. Begitu juga dengan pendukung lainnya," demikian Fary.
Ketua Panja Keselamatan Penerbangan : Habibie minta FIR dikuasai Indonesia
18 Februari 2015 19:58 WIB
Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: