800 prajurit TNI dikirim ke Darfur
18 Februari 2015 19:10 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kedua kiri) didampingi Komandan Batalyon Kontingen Garuda XXXV-A/UNAMID Letkol Infantri Heri Subagyo (kiri) memeriksa pasukan pada upacara keberangkatan ke Dafur di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (18/2). (ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 800 prajurit TNI dalam Satuan Tugas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda XXXV-A/United Nations Mission In Darfur (Unamid) dikirim ke daerah konflik Darfur, Sudan, sebagai pasukan pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Sebanyak 800 prajurit ini terdiri dari 650 TNI Angkatan Darat, 100 TNI Angkatan Laut dan 50 TNI Angkatan Udara," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, saat memberangkatkan Pasukan Unamid itu, di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Panglima TNI, yang didampingi para kepala staf angakatan, mengatakan bahwa memperhatikan resolusi PBB 1769 tahun 2007 diputuskan bahwa Unamid memiliki mandat dan kewenangan khusus.
Kewenagan itu, menurut PBB, untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam pengerahan pasukan sesuai kemampuannya, untuk melindungi personel, fasilitas, instalasi dan peralatan, dan untuk menjamin keamanan, serta kebebasan bergerak personel sendiri dan lembaga-lembaga kemanusiaan.
Unamid juga memiliki kewenangan mencegah gangguan dan ancaman bersenjata, selain tugas lain terkait dengan pengerahan kekuatan, termasuk pengamanan perbatasan Sudan dengan Chad dan Republik Afrika Tengah.
Hal itu, menurut Moeldoko, penting untuk dikuasai oleh komandan satuan tugas (dansatgas) dan staf guna memberikan pemahaman terhadap prosedur standaralur penugasan yang berlaku dalam misi Unamid.
"Untuk itu, saya perintahkan kepada dansatgas dan seluruh staf serta para prajurit sekalian, untuk memahami mandat dan misi Unamid, yang menjadi kebijakan Dewan Keamanan PBB," katanya.
Batalyon Komposit Konga XXXV/A merupakan misi Satgas TNI pertama yang memang disiapkan untuk menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Darfur, dan akan melaksanakan tugas selama setahun.
Kendaraan taktis yang dilibatkan dalam mendukung Satgas tersebut adalah 24 Panser Anoa 6x6, 30 truk dan 34 kendaraan kelas jip.
Satgas Yon Komposit akan ditempatkan pada dua lokasi tugas PBB (UN Camp), yaitu Markas Batalyon beserta Kompi Bantuan dan 3 Kompi Senapan yang berada di Supercamp Secwest Unamid di El Geneina dan 1 Kompi Senapan Berdiri Sendiri berada di Masteri Camp dengan jarak lebih kurang 70 km dari Supercamp El Geneina.
Penugasan itu merupakan implementasi dari cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea empat yang berbunyi "ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial".
"Sebanyak 800 prajurit ini terdiri dari 650 TNI Angkatan Darat, 100 TNI Angkatan Laut dan 50 TNI Angkatan Udara," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, saat memberangkatkan Pasukan Unamid itu, di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Panglima TNI, yang didampingi para kepala staf angakatan, mengatakan bahwa memperhatikan resolusi PBB 1769 tahun 2007 diputuskan bahwa Unamid memiliki mandat dan kewenangan khusus.
Kewenagan itu, menurut PBB, untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam pengerahan pasukan sesuai kemampuannya, untuk melindungi personel, fasilitas, instalasi dan peralatan, dan untuk menjamin keamanan, serta kebebasan bergerak personel sendiri dan lembaga-lembaga kemanusiaan.
Unamid juga memiliki kewenangan mencegah gangguan dan ancaman bersenjata, selain tugas lain terkait dengan pengerahan kekuatan, termasuk pengamanan perbatasan Sudan dengan Chad dan Republik Afrika Tengah.
Hal itu, menurut Moeldoko, penting untuk dikuasai oleh komandan satuan tugas (dansatgas) dan staf guna memberikan pemahaman terhadap prosedur standaralur penugasan yang berlaku dalam misi Unamid.
"Untuk itu, saya perintahkan kepada dansatgas dan seluruh staf serta para prajurit sekalian, untuk memahami mandat dan misi Unamid, yang menjadi kebijakan Dewan Keamanan PBB," katanya.
Batalyon Komposit Konga XXXV/A merupakan misi Satgas TNI pertama yang memang disiapkan untuk menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Darfur, dan akan melaksanakan tugas selama setahun.
Kendaraan taktis yang dilibatkan dalam mendukung Satgas tersebut adalah 24 Panser Anoa 6x6, 30 truk dan 34 kendaraan kelas jip.
Satgas Yon Komposit akan ditempatkan pada dua lokasi tugas PBB (UN Camp), yaitu Markas Batalyon beserta Kompi Bantuan dan 3 Kompi Senapan yang berada di Supercamp Secwest Unamid di El Geneina dan 1 Kompi Senapan Berdiri Sendiri berada di Masteri Camp dengan jarak lebih kurang 70 km dari Supercamp El Geneina.
Penugasan itu merupakan implementasi dari cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea empat yang berbunyi "ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial".
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015
Tags: