Madrid (ANTARA News) - Espanyol dan Osasuna membantah telah melakukan tindakan yang keliru setelah laporan-laporan media mengatakan pertandingan di Liga Spanyol pada akhir musim lalu sedang diperiksa terkait dugaan pengaturan pertandingan.

Pertandingan di Stadion Espanyol yang dimainkan satu laga sebelum pertandingan penutup musim berakhir dengan skor imbang 1-1, di mana Espanyol unggul terlebih dahulu pada menit ke-21 dan Osasuna menyamakan kedudukan semenit sebelum turun minum, lapor Reuters.

Laporan-laporan mengatakan kedua rival itu sebelum pertandingan dimainkan telah menyepakati hasil imbang.

Osasuna kemudian terdegradasi meski mereka meraih kemenangan saat menjamu Real Betis pada hari terakhir, sedangkan Espanyol berada satu posisi di atas zona degradasi meski kalah 1-3 di markas Real Madrid.

"Kami ingin menjelaskan sepenuhnya bahwa RCD Espanyol dari Barcelona tidak ambil bagian pada pengaturan pertandingan apapun atau hal-hal lain yang melanggar peraturan," kata Rafael Entrena, wakil presiden Espanyol, kepada situs resmi klub (www.rcdespanyol) pada Selasa.

"Kami mempertahankan kemurnian dan sifat sportif di kompetisi, sekarang dan selamanya," tambahnya.

"RCD Espanyol akan bekerja sama secara aktif dan resolutif, dengan jaksa penuntut umum dan semua otoritas olahraga, untuk menjalani investigasi terhadap fakta-fakta menuju kesimpulan."

"Dan jika penyelidikan memperlihatkan seseorang melakukan pelanggaran apapun, mereka akan menghadapi konsekuensi-konsekuensinya."

Presiden Osasuna Luis Sabalza, yang saat itu belum menduduki jabatannya sekarang ini, berkata pada konferensi pers yang dilangsungkan pada Selasa bahwa klub "tidak menyadari bahwa sejumlah pertandingan telah dibeli."

"Osasuna tidak mendapat keuntungan karena tim terdegradasi," tambahnya.

Bagaimanapun, klub mengakui bahwa mereka telah diaudit oleh dewan olahraga pemerintah (CSD) pada akhir tahun lalu karena pembayaran-pembayaran tidak biasa yang dilakukan dalam bentuk uang tunai.

Osasuna tidak menyebutkan berapa jumlah uang yang dipertanyakan, namun media lokal mengatakan uang itu berjumlah lebih dari dua juta euro.

"Saat ini satu hal yang pasti adalah jumlah uang yang dibayarkan secara tunai," kata direktur klub Pedro Baile.

"Namun untuk menyimpulkan bahwa uang itu digunakan untuk tujuan tertentu, itu perlu dibuktikan."

Pertandingan itu menjadi pertandingan kedua yang mendapat sorotan dalam beberapa bulan terakhir di liga, di mana sudah sejak lama terdapat dugaan bahwa sejumlah pertandingan telah dimanipulasi oleh tim-tim yang berupaya menghindari degradasi.

Pada Desember, pelatih timnas Jepang Javier Aguiere, gelandang Manchester United Ander Herrera, kapten Atletico Madrid Gabi, dan 38 nama lainnya disebut-sebut dalam kasus dugaan pengaturan pertandingan yang melibatkan pertandingan Liga Spanyol pada musim 2010/2011. Mereka semua membantah melakukan hal yang keliru.

(Uu.H-RF/M016)