Jakarta (ANTARA News) - Pertemuan antara Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dengan klub peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) di Lantai III Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa mengalami kebuntuan.

Akibat kondisi tersebut, perwakilan 18 klub langsung meninggalkan lokasi pertemuan yang diharapkan mampu mendapatkan keputusan terkait dengan kelangsungan kick off kompetisi tertinggi di Tanah Air itu.

"Kami ingin ada ketegasan. Yes atau No. Tapi mereka menjelaskan dengan berputar-putar. Makanya kami sepakat keluar ruangan," kata Manajer Arema Indonesia, Rudi Widodo di Lobi Kantor Kemenpora Jakarta.

Menurut dia, yang dibutuhkan oleh klub adalah kepastian kick off ISL. Apalagi PT Liga Indonesia selaku operator telah memastikan kompetisi akan digulirkan pada Jumat (20/2) yang ditandai dengan pertandingan Persib melawan Persipura.

"Kami tunggu sampai besok keputusannya. Yang jelas kami sudah siap menggelar pertandingan sesuai dengan jadwal," katanya dengan tegas.

Tidak hanya perwakilan Arema Indonesia. Perwakilan Persipura juga tetap pada pendiriannya. Mereka akan tetap mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh PT Liga Indonesia. Bahkan tim saat ini sudah bersiap diri di Jakarta.

Meski perwakilan klub keluar dari tempat pertemuan, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono, anggota Komite Eksekutif PSSI Erwin Dwi Budiawan dan Ketua Komisi Disiplin PSSI Hinca Panjaitan masih tetap melanjutkan pertemuan dengan BOPI dan perwakilan Kemenpora.

"Bola panas dimulai tidaknya kompetisi ISL di tangan BOPI. Makanya kita akan terus menunggu. Kami ingin semuanya sesuai dengan jadwal," kata Rudi Widodo menambahkan.

Pelaksanaan kompetisi ISL 2015 saat ini masih tersandung masalah rekomendasi dari BOPI. Jika tidak keluar kemungkinan besar kompetisi tidak akan digulirkan sesuai dengan jadwal. Hal ini terjadi karena BOPI meminta persyaratan yang cukup ketat.

Selain masalah legal, BOPI juga meminta dokumen kontrak pemain serta bukti pembayaran pajak. Kondisi ini belum bisa dilengkapi oleh klub peserta ISL karena salah satu alasannya proses kontrak pemain masih berjalan. Kondisi berbeda terjadi pada Persipura dan Persib. Kedua tim ini sudah lengkap karena turun di kejuaraan level Asia.