PBB (ANTARA News) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang beranggotakan 15 negara, akan melakukan lebih banyak musyawarah terkait gencatan senjata di Ukraina timur karena belum siap menetapkan resolusi, kata diplomat, Minggu.
Badan dunia untuk perdamaian dan keamanan itu sedianya melakukan pemungutan suara untuk resolusi yang menyeru semua pihak melaksanakan kesepakatan gencatan senjata, dimulai pada Minggu.
Tetapi, beberapa negara mengupayakan perubahan, termasuk Malaysia. Negara itu menginginkan kalimat yang merujuk pada penerbangan Malaysia Airlines MH17, yang ditembak jatuh di atas Ukraina bagian timur pada pertengahan Juli.
"Ada beberapa diskusi lebih lanjut antara negara-negara anggota," kata utusan Inggris Mark Lyall Grant.
"Kami tidak dalam posisi untuk melakukan pemungutan suara pada rancangan resolusi itu hari ini, tapi ada kepentingan untuk memiliki reaksi Dewan Keamanan atas Perjanjian Minsk ... Kami mengamati dengan dekat peristiwa di lapangan," katanya.
Dia mengakui bahwa "tidak ada jaminan" semua anggota dewan akan mencapai posisi yang disepakati dan mengadopsi rancangan itu, tetapi ia menolak untuk menekan lebih jauh tentang kemungkinan poin-poin yang menjadi perdebatan.
(Uu.SYS/B/G003/B/B002)
DK PBB belum sepakati resolusi soal Ukraina
16 Februari 2015 16:10 WIB
Seorang wanita berjalan melewati gedung rusak di kota Vuhlehirsk dekat Donetsk, Ukraina, Sabtu (14/2). (REUTERS/Baz Ratner)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Tags: