Lagos (ANTARA News) - Polisi di Kota Damaturu di bagian timur-laut Nigeria, tempat anggota Boko Haram sering melancarkan serangan, pada Minggu (15/2) menyatakan tujuh orang tewas dan beberapa orang lagi cedera dalam satu serangan bom bunuh diri.
Juru Bicara Polisi Negara Bagian itu Toyin Gbadisoye mengkonfirmasi kepada Xinhua bahwa tujuh orang termasuk perempuan pembunuh diri tewas dalam ledakan tersebut.
Menurut dia, perempuan pembom bunuh diri yang berpura-pura menjadi pelancong naik satu bus di terminal bus itu dan meledakkan bom yang dibawanya.
Juru bicara tersebut menambahkan orang yang cedera dibawa ke Rumah Sakit Khusus Damaturu untuk diobati, demikian laporan Xinhua, Senin pagi.
Ia menyeru warga agar melapor jika melihat benda atau orang yang mencurigakan di daerah mereka kepada petugas pelaksana hukum agar tindakan pro-aktif bisa dilakukan.
Anggota Boko Haram dikenal biasa melakukan penculikan, pembantaian tanpa kenal kasihan, pembakaran tempat ibadah dan lembaga lain masyarakat di bagian utara negeri itu.
Gerilyawan garis keras tersebut belum lama ini melancarkan serangan lintas-perbatasan dari Nigeria ke dalam wilayah Kamerun dan Chad sebagai bagian dari upayanya untuk mendirikan negara Islam di bagian timur-laut Nigeria.
Serangan Boko Haram di Nigeria Utara telah meningkat selama beberapa pekan belakangan saat negara itu bersiap menyelenggarakan pemilihan umum pada 14 Februari.
Aksi perlawanan Boko Haram selama lima tahun telah menewaskan tak kurang dari 10.000 orang selama satu tahun belakangan dan membuat lebih dari satu juta orang meninggalkan rumah mereka.
Dalam beberapa pekan belakangan, kamp Boko Haram di beberapa bagian utara negeri tersebut di dekat perbatasan dengan negara tetangga telah menghadapi tekanan berat dari tentara Nigeria, yang bekerjasama dengan tentara dari Pasukan Tugas Gabungan Multinasional.
(Uu.C003)
Polisi: tujuh tewas dalam serangan di terminal bus Nigeria
16 Februari 2015 09:22 WIB
Polisi: tujuh tewas dalam serangan di terminal bus Nigeria - ilustrasi. (REUTERS/Stringer)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: