ASLI : profesi perawat lansia belum diminati
15 Februari 2015 21:51 WIB
ilustrasi Peringatan Hari Perawat Sedunia Sejumlah perawat membagikan bunga dan balon kepada pasien anak di RS. Sentra Medika, Depok, Jabar, Senin (12/5). Aksi tersebut dalam rangka memperingati Hari Perawat Sedunia yang jatuh pada hari ini. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Asosiasi Senior Living Indonesia (ASLI) Mart Peters Simanjuntak mengatakan profesi perawat lansia belum begitu diminati.
"Masih belum diminati, karena profesi ini masih baru di Tanah Air," ujar Peters di Jakarta, Minggu.
Perawat lansia atau "caregiver" bertugas melayani, memberi perhatian dan kasih sayang pada klien yang ditanganinya. Tak hanya bagi lansia, tenaga perawat tersebut juga dibutuhkan pasien ketika dirawat di rumah.
"Kami giat menyediakan tenaga-tenaga "caregiver", kami beri pelatihan selama dua bulan dan nanti akan diadakan pelatihan selama tiga tahun," ujar dia.
Tenaga perawat lansia dibutuhkan oleh para lansia, agar tetap bisa independen, namun harus tetap ada yang mengawasi. Para lansia tidak tepat jika ditempatkan di panti jompo.
"Panti jompo itu pilihan terakhir. Para lansia atau orang tua ingin dimengerti dan dihargai, pilihan tepat adalah bersama anaknya," kata Peters.
Dengan tinggal bersama keluarga, kata dia, maka para lansia tidak akan merasa dibuang dan tetap mendapatkan perhatian.
"Ke depan, kami ingin menyadarkan pemerintah bahwa harus ada tanggung jawab kepada lansia. Para lansia bekerja sejak muda hingga pensiun. Mereka punya andil kepada negara lewat pajak yang mereka bayarkan," ucap dia.
Program yang diinginkan dari pemerintah untuk lansia seperti senam jantung bersama, tenaga relawan bagi lansia yang dilindungi pemerintah, dan juga pengobatan.
"Kalau sekarang belum ada, program khusus bagi lansia." ujar dia.
Pakar kesehatan, Dr Sonia Wibisono, mengatakan orang tua tidak tepat ditempatkan di panti jompo. Tenaga perawat lansia diperlukan, agar lansia tetap merasa diperhatikan ketika anak-anak mereka di luar rumah.
"Masih belum diminati, karena profesi ini masih baru di Tanah Air," ujar Peters di Jakarta, Minggu.
Perawat lansia atau "caregiver" bertugas melayani, memberi perhatian dan kasih sayang pada klien yang ditanganinya. Tak hanya bagi lansia, tenaga perawat tersebut juga dibutuhkan pasien ketika dirawat di rumah.
"Kami giat menyediakan tenaga-tenaga "caregiver", kami beri pelatihan selama dua bulan dan nanti akan diadakan pelatihan selama tiga tahun," ujar dia.
Tenaga perawat lansia dibutuhkan oleh para lansia, agar tetap bisa independen, namun harus tetap ada yang mengawasi. Para lansia tidak tepat jika ditempatkan di panti jompo.
"Panti jompo itu pilihan terakhir. Para lansia atau orang tua ingin dimengerti dan dihargai, pilihan tepat adalah bersama anaknya," kata Peters.
Dengan tinggal bersama keluarga, kata dia, maka para lansia tidak akan merasa dibuang dan tetap mendapatkan perhatian.
"Ke depan, kami ingin menyadarkan pemerintah bahwa harus ada tanggung jawab kepada lansia. Para lansia bekerja sejak muda hingga pensiun. Mereka punya andil kepada negara lewat pajak yang mereka bayarkan," ucap dia.
Program yang diinginkan dari pemerintah untuk lansia seperti senam jantung bersama, tenaga relawan bagi lansia yang dilindungi pemerintah, dan juga pengobatan.
"Kalau sekarang belum ada, program khusus bagi lansia." ujar dia.
Pakar kesehatan, Dr Sonia Wibisono, mengatakan orang tua tidak tepat ditempatkan di panti jompo. Tenaga perawat lansia diperlukan, agar lansia tetap merasa diperhatikan ketika anak-anak mereka di luar rumah.
Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: