Kiev (ANTARA News) - Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengeluarkan perintah penghentian tembakan di wilayah konflik di Donbass, bagian tenggara negeri itu, mulai Ahad dini hari (05.00 WIB) sejalan dengan kesepakatan perdamaian Minsk.

Presiden Ukraina tersebut mengeluarkan pernyataan itu ketika berbicara dengan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, kata Xinhua.

Sementara itu, pasukan milisi republik yang diproklamasikan secara sepihak, Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) telah menghentikan pertempuran, kata beberapa petinggi kedua republik tersebut pada Ahad.

"Pasukan milisi DPR, yang melaksanakan perintah Kepala DPR, menghentikan tembakan segala jenis senjata pada pukul 00.00 waktu Kiev (05.00 WIB) ... dan akan mematuhi keputusan penghentian di seluruh zona tanggung jawab satuan milisi DPR," kata kantor berita Tass, yang mengutip keterangan Eduard Basurin, komandan senior gerilyawan.

Gennady Tsyplakov, wakil senior LPR, mengatakan milisi republik itu telah menghentikan semua operasi tempur mulai pukul 00.00 waktu Kiev, sejalan dengan kesepakatan perdamaian Minsk pada Kamis (12/2).

Pada Jumat (13/2), pertempuran berkecamuk di Ukraina, ketika gencatan senjata direncanakan diberlakukan sementara Amerika Serikat menyatakan Rusia masih memasok senjata berat dan Kiev memperingatkan gempuran terhadap warga sipil meningkat sejak perjanjian gencatan ditandatangani.

Presiden Petro Poroshenko mengatakan gempuran yang terus berlangsung terhadap warga sipil di bagian timur Ukraina oleh gerilyawan pro-Rusia sudah mempengaruhi rencana perdamaian yang dicapai di Minsk pada Kamis.

Sedikitnya 27 warga sipil dan tentara diberitakan tewas dalam pertempuran paling akhir itu.
(C003)