Kuta (ANTARA News) - Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ-506 dari Denpasar menuju Singapura batal terbang akibat menabrak burung saat hendak lepas landas dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, Jumat.

"Satu penerbangan milik AirAsia harus kembali ke apron dikarenakan bird strike (menabrak burung)," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Herry AY Sikado di Kuta, Kabupaten Badung.

Peristiwa itu bermula ketika pesawat hendak lepas landas dari Bandara Ngurah Rai pada pukul 13.24 Wita. Namun pilot segera memutuskan pembatalan penerbangan.

"Pembatalan penerbangan (aborted take off) itu diputuskan oleh pilot AirAsia setelah sebelumnya melaporkan kepada petugas pengawas penerbangan (air traffic control) mengenai adanya dugaan menabrak burung," imbuhnya.

Akibat peristiwa itu, pesawat akhirnya ditarik kembali ke apron pada pukul 13.36 Wita.

Sementara itu, seluruh penumpang yang berjumlah 96 orang dalam keadaan selamat dan sudah diberangkatkan ke Singapura dengan mengggunakan pesawat lain pada pukul 16.00 Wita.

Atas kejadian itu, pihak Angkasa Pura menanggapi dengan sangat serius.

Sebelumnya Angkasa Pura I telah membentuk tim pengawasan terhadap aktivitas burung di kawasan bandara dengan memasang alat pengusir burung.

"Selain memasang alat pengusir burung, kami juga membentuk tim pengawasan yang secara rutin melakukan pemeriksaan dan mencegah adanya pergerakan burung dan hewan liar lainnya," katanya menambahkan.