Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan
(Pergizi) Indonesia Hardinsyah menjelaskan bahwa faktor gaya hidup
membuat warga kota besar di Indonesia jarang sarapan.
"Di kota
besar banyak orang mampu, tapi jarang sarapan karena bangun telat akibat
tidur telalu larut," kata Hardinsyah dalam kampanye Berbagi Pesan
(Pekan Sarapan Nasional) 2015 di Jakarta, Jumat.
Hardinsyah
menjelaskan masyarakat kota banyak yang tidur larut malam karena telalu
lama bekerja, berada di perjalanan, berjejaring sosial, game, atau nonton
tv hingga larut sehingga waktu istirahat berkurang.
"Akibatnya
terlambat bangun tidur dan memilih tidak sarapan agar tidak telat ke ke
sekolah atau ke kantor," kata Pakar gizi Institut Pertanian Bogor itu.
Selain
itu, Hardinsyah menuturkan aktivitas warga di kota dimulai sejak pukul 05.00 WIB sehingga waktu untuk menyiapkan sarapan sangat sempit.
"Aktivitas di sekolah dimulai pukul 6.30 wib. Mau berangkat jam berapa? Mau tidak mau menyiapkan sarapan dari subuh," katanya
Hardinsyah
mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian, orang yang sarapan memiliki
prestasi akademik atau pekerjaan yang baik karena makan dan minum pagi
membantu konsentrasi.
Penyebab masyarakat kota besar jarang sarapan
13 Februari 2015 14:10 WIB
Ilustrasi (healthyfoodssite.com)
Pewarta:
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015
Tags: