Jakarta (ANTARA News) - Sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (ZI WBK WBBM), Kementerian Agama akan segera melakukan open recruitment atau lelang jabatan.

Sejumlah regulasi sedang disiapkan dan dijadwalkan proses open recruitment ini akan mulai dilakukan pada April mendatang.

Menag Lukman Hakim Saifuddin menggarisbawahi pentingnya perubahan mindset bahwa jabatan harus diisi oleh orang-orang yang mempunyai kualifikasi pada bidang pekerjaan yang dibutuhkan.

“Jadi kualifikasi yang dipersyaratkan itu adalah yang betul-betul sesuai dengan bidang pekerjaan yang dibutuhkan,” demikian penegasan Menag dalam sebuah kesempatan wawancara awal pekan lalu.

Menag mencontohkan pengisian jabatan rektor atau pimpinan perguruan tinggi. Menurutnya, untuk seorang pemimpin perguruan tinggi, sebenarnya bukan kualifikasi kemampuan akademik yang dituntut. Sehingga tidak perlu professor, karena menurut Menag, professor itu untuk mengajar seiring keberadaannya sebagai guru besar.

“Rektor itu sebenarnya (yang dibutuhkan) kualifikasi kemampuan managerial skill-nya, karena dia akan memimpin sebuah institusi pendidikan, bukan ingin sedang mengembangkan ilmu,” tegas Menag.

“Kalau ilmu ya guru besar. Rektor itu lebih manajemen, aspeknya lebih bagaimana terkait dengan SDM, anggaran, program, jadi yang begitu-begitu,” tambahnya.

Menag menilai perlu ada perubahan cara pandang atau mindset dalam konteks open recruitmen ini. Namun, Menag mengaku bahwa itu tidak mudah dan akan dilakukan secara bertahap.

“Tapi ya harus dimulai sehingga regulasi-regulasi nanti harus disesuaikan. Misalnya, KMA/PMA/peraturan nanti tidak perlu lagi untuk menjadi rektor syaratnya harus professor. Aturan-aturan yang begitu menjadi tidak relevan,” tandasnya.

Ketika disinggung apakah itu juga berlaku untuk pejabat structural di lingkungan Kementerian Agama, Menag tegas mengiyakannya. “Ya semuanya,” tutupnya.