Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kondisi global mempengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri dan sering menyulitkan pemerintah melaksanakan program-program yang telah ditetapkan.

"Perubahan yang terjadi di setiap negara berpengaruh terhadap negara lain, seperti Yunani yang menghadapi masalah utang," kata Presiden Jokowi ketika memberi pengarahan kepada bupati wilayah Jawa dan Maluku di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat.

"Dampaknya ke pelemahan rupiah, ringgit Malaysia, semua melemah, ini yang sering menyulitkan kita," katanya.

Presiden, yang mengenakan kemeja batik warna coklat, mengatakan dampak negatif situasi global dapat diatasi dengan kerja sama dan koordinasi yang baik antarberbagai pihak.

Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi harus terus didorong untuk mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan.

"Pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya 5,1 persen, kalau ingin mengurangi pengangguran dan kemiskinan pertumbuhan harus dinaikkan, tidak ada jalan lain pertumbuhan ekonomi harus didorong agar naik, naik dan naik," katanya.

Menurut Presiden, dengan berbagai upaya yang dijalankan pemerintah pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan bisa mencapai 7,0 persen dalam tiga tahun ke depan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri, dan gubernur seluruh Jawa hadir dalam acara pengarahan Presiden kepada para bupati di wilayah Jawa dan Maluku tersebut.

Pada awal pengarahan Presiden ke para bupati se-Jawa dan Maluku itu wartawan diperkenankan masuk ke Ruang Garuda Istana Kepresidenan Bogor tempat pelaksanaan kegiatan itu. Namun wartawan kemudian diminta meninggalkan ruangan.