Legislator sedih melihat Pelabuhan Belawan kini
12 Februari 2015 20:28 WIB
Anggota DPR periode 2014- 2019 Titiek Soeharto berjalan sebelum pelantikan anggota DPR/DPD periode 2014- 2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10). Putri dari Mantan Presiden Soeharto tersebut menjadi anggota DPR dari fraksi Partai Golkar. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean) ()
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto yang akrab dipanggil Titiek Soeharto mengaku sedih melihat kondisi Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara itu pada masa kini yang dinilai berbeda dengan zaman dahulu.
"Dulu saya sewaktu muda melihat Belawan itu pelabuhan besar. Sampai di sana kok saat ini kumuh, sedih sekali melihatnya," kata Titiek Suharto dalam rapat kerja Menteri Kelautan dan Perikanan dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Kamis.
Dia mengemukakan, kesimpulan itu didapat ketika dirinya bersama-sama dengan anggota Komisi IV DPR lainnya beberapa waktu yang lalu melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Belawan untuk menyerap aspirasi masyarakat di sana.
Titiek juga mengemukakan, dalam kunjungan kerja itu juga menemukan bahwa alat VMS (Vessel Monitoring System) yang untuk memantau pergerakan kapal penangkap ikan di kawasan perairan Indonesia juga ternyata tidak berfungsi dengan baik.
"Bagaimana mau memonitor bila peralatannya belum dibenahi dan dilengkapi," katanya.
Sebelumnya, PT Bank Mandiri dan PT Bank BRI segera mengucurkan pinjaman sebesar Rp2 triliun kepada PT Pelindo I (Persero) untuk membiayai pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung dan Pelabuhan Belawan.
"Commitmen letters dari Bank Mandiri dan BRI masing-masing Rp1 triliun sudah kami peroleh. Tinggal menunggu perjanjian kredit untuk kemudian masuk tahap pencairan dalam waktu dekat," kata Direktur Utama Pelindo I Bambang Eko Cahyono, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (14/1).
Menurut Bambang, dana dari pinjaman kedua bank tersebut untuk menambah belanja modal Pelindo I tahun 2015 yang mencapai Rp3,2 triliun.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan diberitakan juga akan mengembangkan 240 pelabuhan tahun 2015 di seluruh wilayah Indonesia untuk meningkatkan konektivitas antarkawasan.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (4/2), mengatakan seluruh pelabuhan yang akan dikembangkan tersebut didanai baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 maupun APBN Perubahan tahun 2015.
Bobby menyebutkan pelabuhan yang didanai oleh APBN 2015 sebanyak 163 pelabuhan, sementara dari APBN-P 2015 sebanyak 77 pelabuhan.
"Dulu saya sewaktu muda melihat Belawan itu pelabuhan besar. Sampai di sana kok saat ini kumuh, sedih sekali melihatnya," kata Titiek Suharto dalam rapat kerja Menteri Kelautan dan Perikanan dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Kamis.
Dia mengemukakan, kesimpulan itu didapat ketika dirinya bersama-sama dengan anggota Komisi IV DPR lainnya beberapa waktu yang lalu melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Belawan untuk menyerap aspirasi masyarakat di sana.
Titiek juga mengemukakan, dalam kunjungan kerja itu juga menemukan bahwa alat VMS (Vessel Monitoring System) yang untuk memantau pergerakan kapal penangkap ikan di kawasan perairan Indonesia juga ternyata tidak berfungsi dengan baik.
"Bagaimana mau memonitor bila peralatannya belum dibenahi dan dilengkapi," katanya.
Sebelumnya, PT Bank Mandiri dan PT Bank BRI segera mengucurkan pinjaman sebesar Rp2 triliun kepada PT Pelindo I (Persero) untuk membiayai pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung dan Pelabuhan Belawan.
"Commitmen letters dari Bank Mandiri dan BRI masing-masing Rp1 triliun sudah kami peroleh. Tinggal menunggu perjanjian kredit untuk kemudian masuk tahap pencairan dalam waktu dekat," kata Direktur Utama Pelindo I Bambang Eko Cahyono, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (14/1).
Menurut Bambang, dana dari pinjaman kedua bank tersebut untuk menambah belanja modal Pelindo I tahun 2015 yang mencapai Rp3,2 triliun.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan diberitakan juga akan mengembangkan 240 pelabuhan tahun 2015 di seluruh wilayah Indonesia untuk meningkatkan konektivitas antarkawasan.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (4/2), mengatakan seluruh pelabuhan yang akan dikembangkan tersebut didanai baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 maupun APBN Perubahan tahun 2015.
Bobby menyebutkan pelabuhan yang didanai oleh APBN 2015 sebanyak 163 pelabuhan, sementara dari APBN-P 2015 sebanyak 77 pelabuhan.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: