Budaya perayaan Hari Valentine, dikatakan Ketua MUI Bidan Pendidikan, Anwar Abbas, di Jakarta, Kamis, sebagai budaya yang menjunjung tinggi pergaulan bebas.
Oleh karena itu, sambung dia, hendaknya generasi muda yang beragama dan berbudaya, menjauhi dan menolak budaya itu.
"Budaya hari kasih sayang ini akan merusak akhlak dan moral generasi muda," jelas dia. Perayaan Hari Valentine identik dengan pemberian coklat.
Menurut Abbas, kasih sayang sesama manusia tidak hanya dilakukan selama satu hari saja, tetapi setiap saat.
"Tidak perlu ikut-ikutan Valentine" Itu bukan budaya kita, itu budaya Barat," kata dia. Peringatan serupa ini hampir selalu terjadi saban tahun dari berbagai organisasi sosial dan keagamaan.