Jakarta (ANTARA News) - Satu alternatif mudah dan murah untuk mencegah banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung adalah mengonservasi tumbuhan bambu. Bambu diketahui memiliki daya serap dan simpan air serta bahan berbahaya lain dalam jumlah sangat luar biasa.


"Bambu bisa menjadi alternatif solusi jangka panjang pencegahan banjir ibukota," kata Petugas Ekosistem Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia, Basuki Rahmad, di Jakarta, Kamis.

Saat ini, Yayasan Kehati telah bekerjasama dengan berbagai mitra, menanam bambu di sekitar daerah aliran sungai, guna mencegah banjir dan erosi.

Selain dapat mencegah banjir, bambu juga lebih ramah lingkungan dibandingkan stereofoam dan plastik serta memberi dampak ekonomi.

"Jika pemerintah DKI Jakarta menwajibkan semua restoran dan penyedia makanan di Jakarta menggunakan stereoform, dan menggantinya dengan kotak makanan dari bambu, maka penduduk desa-desa sekitar Sungai Ciliwung akan bergairah menanam bambu," katanya.

Sementara masyarakat mendapat penghasilan tambahan, daerah aliran sungai terlindungi, jelasnya.

Sebelumnya, banjir besar yang kerap melanda ibukota setiap lima tahun sekali. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banjir selalu datang setiap tahun.