Mataram (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Proton Edar Indonesia memperluas jaringan "dealer" di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dan menargetkan penjualan mobil sebanyak 80 unit di daerah itu pada 2015.
"Kami manargetkan mampu menguasai sebesar dua persen dari total pasar otomotif di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan jumlah penjualan mobil sebanyak 6.000 unit per tahun," kata Presiden Direktur PT Proton Edar Indonesia Mohd Asri Bin Khayan, di Mataram, Rabu.
Hal itu dikatakan pada saat peresmian dealer Proton Edar di kompleks ruko Mandalika Sweta Mataram yang dihadiri Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh.
Proton Edar Indonesia Cabang NTB merupakan dealer resmi 1S dan 2S Proton yang menawarkan penjualan mobil Proton, suku cadang dan layanan purna jual untuk wilayah Mataram dan seluruh wilayah di NTB.
Perusahaan otomotif dari Malaysia itu membuka dealer di Kota Mataram, NTB, karena kawasan Indonesia bagian timur, khususnya Kota Mataram merupakan pasar yang sangat berkembang.
"Dengan kehadiran Proton merupakan langkah yang tepat dalam memberikan layanan konsumen di daerah Mataram dan sekitarnya, sehingga konsumen dapat melihat dan merasakan langsung mobil Proton yang memiliki kualitas dan harga terjangkau," kata Mohd Asri Bin Khayan.
Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengapresiasi kehadiran Proton di daerahnya dan diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi daerah.
"Kehadiran perusahaan otomotif dari Malaysia ini menjadi bukti bahwa Kota Mataram dilirik oleh investor dan kami memberikan ruang seluas-luasnya bagi dunia investasi," ujarnya.
Proton merupakan produsen terbesar kendaraan di Malaysia, yang sepenuhnya dimiliki oleh Grup DRB-HICOM.
Proton memproduksi mobil untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan preferensi dari konsumen. Mobil yang ditawarkan meliputi mobil keluarga empat pintu, sedan, kendaraan MPV, dan mobil sport.
Proton targetkan jual 80 mobil di NTB
11 Februari 2015 20:14 WIB
ilustrasi - Preve, salah satu model Proton yang beredar di Indonesia. (ANTARA FOTO/Saptono)
Pewarta: Awaludin
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Tags: