Ribuan rumah di Barito Utara terendam banjir
11 Februari 2015 17:15 WIB
Warga menggunakan perahu kayuh (jukung) melintasi kawasan banjir di Jalan Panglima Batur Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah untuk menuju tempat tinggalnya, Rabu (11/2). (ANTARA FOTO/Kasriadi)
Muara Teweh (ANTARA News) - Ribuan bangunan di tujuh dari sembilan kecamatan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Barito.
"Rumah warga itu terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 30 centimeter - 2 meter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara Guntur Pardede di Muara Teweh, Rabu.
Guntur mengatakan, bangunan yang terendam banjir itu bukan saja di sejumlah desa pinggir Sungai Barito tapi juga di Kota Muara Teweh sehingga aktivitas masyarakat mulai terganggu.
Banjir akibat hujan lebat yang melanda wilayah hulu yaitu wilayah Kabupaten Murung Raya ini juga merendam sekolah, rumah ibadah, puskesmas, kantor desa dan pasar desa.
Kecamatan yang teredam banjir itu antara lain tersebra di puluhan desa pada Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, Lahei, Lahei Barat, Gunung Timang dan Montallat.
"Saat ini kami atas perintah Bupati Barito Utara, Nadalsyah siaga darurat bencana," kata Guntur.
Pihaknya juga memberlakukan siaga darurat mengajak komponen masyarakat untuk waspada terhadap banjir ini.
Banjir yang merendam sejumlah kawasan di Muara Teweh dijadikan tempat bermain bagi anak-anak, remaja dan dewasa.
"Banjir yang melanda daerah ini bukan ancaman bagi kami, bahkan menjadi tempat bermain terutama sore hari," kata salah seorang warga Muara Teweh, Dadang.
Kawasan yang terendam banjir dan banyak menjadi tujuan bagi warga Muara Teweh adalah kawasan perdagangan Jalan Panglima Batur Muara Teweh, selain itu Jalan Merak dan Jalan Imam Bonjol serta Jalan Dahlia.
Tinggi air di sejumlah kawasan itu bervariasi antara 0,5 sentimeter sampai 1,5 meter sehingga selain menjadi tempat bermain juga warga setempat menggunakan sarana perahu kayuh (jukung) untuk mendatangi kawasan yang terendam banjir.
"Kawasan yang terendam banjir itu menjadi tempat yang disenangi warga untuk bermain air dan lainnya," kata dia.
"Rumah warga itu terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 30 centimeter - 2 meter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara Guntur Pardede di Muara Teweh, Rabu.
Guntur mengatakan, bangunan yang terendam banjir itu bukan saja di sejumlah desa pinggir Sungai Barito tapi juga di Kota Muara Teweh sehingga aktivitas masyarakat mulai terganggu.
Banjir akibat hujan lebat yang melanda wilayah hulu yaitu wilayah Kabupaten Murung Raya ini juga merendam sekolah, rumah ibadah, puskesmas, kantor desa dan pasar desa.
Kecamatan yang teredam banjir itu antara lain tersebra di puluhan desa pada Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, Lahei, Lahei Barat, Gunung Timang dan Montallat.
"Saat ini kami atas perintah Bupati Barito Utara, Nadalsyah siaga darurat bencana," kata Guntur.
Pihaknya juga memberlakukan siaga darurat mengajak komponen masyarakat untuk waspada terhadap banjir ini.
Banjir yang merendam sejumlah kawasan di Muara Teweh dijadikan tempat bermain bagi anak-anak, remaja dan dewasa.
"Banjir yang melanda daerah ini bukan ancaman bagi kami, bahkan menjadi tempat bermain terutama sore hari," kata salah seorang warga Muara Teweh, Dadang.
Kawasan yang terendam banjir dan banyak menjadi tujuan bagi warga Muara Teweh adalah kawasan perdagangan Jalan Panglima Batur Muara Teweh, selain itu Jalan Merak dan Jalan Imam Bonjol serta Jalan Dahlia.
Tinggi air di sejumlah kawasan itu bervariasi antara 0,5 sentimeter sampai 1,5 meter sehingga selain menjadi tempat bermain juga warga setempat menggunakan sarana perahu kayuh (jukung) untuk mendatangi kawasan yang terendam banjir.
"Kawasan yang terendam banjir itu menjadi tempat yang disenangi warga untuk bermain air dan lainnya," kata dia.
Pewarta: Kasriadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: