Proyek MRT masuki tahap pembuatan kolom stasiun
11 Februari 2015 12:59 WIB
Dokumentasi aktivitas pembangunan Proyek MRT, di kawasan Sudirman, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (9/1). MRT yang pembangunannya ditargetkan selesai pada 2016 tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan transportasi di Jakarta. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta (ANTARA News) - Proyek pembangunan stasiun bawah tanah transportasi masal Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta telah memasuki tahap pekerjaan pembuatan kolom stasiun (kingpost).
"Pekerjaan kingpost merupakan lanjutan dari proses pekerjaan pembuatan dinding stasiun bawah tanah yang kini sudah hampir selesai," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami, dalam rilis yang diterima, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, kingpost merupakan struktur sementara untuk menopang lapisan permukaan tanah pada saat penggalian ruang stasiun bawah tanah dengan metode Top-Down Excavation.
"Kingpost akan berfungsi memikul beban vertikal sementara selama dilakukannya pengerjaan struktur kolom permanen," ujar Boestami.
Dia menuturkan pengerjaan kingpost di kawasan Bundaran Hotel Indonesia dikerjakan secara paralel dengan penyelesaian pekerjaan D-Wall untuk koridor mekanis dan kelistrikan. Sedangkan, pekerjaan D-Wall (dinding stasiun bawah tanah) untuk station box telah selesai dilakukan.
Sebelumnya, sambung dia, pengerjaan kingpost telah terlebih dahulu dilakukan pada area konstruksi MRT di sepanjang koridor stasiun bawah tanah (Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, dan Dukuh Atas) sejak pertengahan Januari 2015.
Namun, pengerjaan kingpost pada area itu tidak memberi dampak signifikan terhadap perubahan manajeman rekayasa lalu-lintas di sepanjang wilayah itu.
"Akan tetapi, khusus pengerjaan kingpost pada Bundaran HI akan memberi perubahan cukup signifikan terhadap lalu-lintas di sekitarnya. Penerapan manajemen rekayasa lalu-lintas perlu dilakukan mengingat terbatasnya lahan kerja pada wilayah itu," tutur Boestami.
Dia mengungkapkan penerapan manajemen rekayasa lalu-lintas juga perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak bagi pengguna jalan dan masyarakat di sekitar.
Pekerjaan pembuatan dinding stasiun pada sisi timur (koridor mekanis dan kelistrikan) dan pekerjaan kingpost (kolom stasiun) pada sisi selatan yang berlangsung di depan gedung Wisma Nusantara hingga depan gedung Sinarmas itu dilakukan mulai 11 Februari hingga 20 April 2015.
Dia menambahkan, dibutuhkan area kerja yang mengakibatkan pengalihan jalur lalu lintas di Jalan MH Thamrin, khususnya dari depan Gedung Wisma Nusantara hingga depan Gedung Sinarmas. Namun, tidak ada pengurangan jumlah lajur, hanya terdapat pergeseran area kerja.
"Pekerjaan kingpost merupakan lanjutan dari proses pekerjaan pembuatan dinding stasiun bawah tanah yang kini sudah hampir selesai," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami, dalam rilis yang diterima, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, kingpost merupakan struktur sementara untuk menopang lapisan permukaan tanah pada saat penggalian ruang stasiun bawah tanah dengan metode Top-Down Excavation.
"Kingpost akan berfungsi memikul beban vertikal sementara selama dilakukannya pengerjaan struktur kolom permanen," ujar Boestami.
Dia menuturkan pengerjaan kingpost di kawasan Bundaran Hotel Indonesia dikerjakan secara paralel dengan penyelesaian pekerjaan D-Wall untuk koridor mekanis dan kelistrikan. Sedangkan, pekerjaan D-Wall (dinding stasiun bawah tanah) untuk station box telah selesai dilakukan.
Sebelumnya, sambung dia, pengerjaan kingpost telah terlebih dahulu dilakukan pada area konstruksi MRT di sepanjang koridor stasiun bawah tanah (Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, dan Dukuh Atas) sejak pertengahan Januari 2015.
Namun, pengerjaan kingpost pada area itu tidak memberi dampak signifikan terhadap perubahan manajeman rekayasa lalu-lintas di sepanjang wilayah itu.
"Akan tetapi, khusus pengerjaan kingpost pada Bundaran HI akan memberi perubahan cukup signifikan terhadap lalu-lintas di sekitarnya. Penerapan manajemen rekayasa lalu-lintas perlu dilakukan mengingat terbatasnya lahan kerja pada wilayah itu," tutur Boestami.
Dia mengungkapkan penerapan manajemen rekayasa lalu-lintas juga perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak bagi pengguna jalan dan masyarakat di sekitar.
Pekerjaan pembuatan dinding stasiun pada sisi timur (koridor mekanis dan kelistrikan) dan pekerjaan kingpost (kolom stasiun) pada sisi selatan yang berlangsung di depan gedung Wisma Nusantara hingga depan gedung Sinarmas itu dilakukan mulai 11 Februari hingga 20 April 2015.
Dia menambahkan, dibutuhkan area kerja yang mengakibatkan pengalihan jalur lalu lintas di Jalan MH Thamrin, khususnya dari depan Gedung Wisma Nusantara hingga depan Gedung Sinarmas. Namun, tidak ada pengurangan jumlah lajur, hanya terdapat pergeseran area kerja.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: