Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 20 dekan dari sejumlah perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara mengikuti program pelatihan tata kelola perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

"Pelatihan sekaligus ajang pertemuan antarpimpinan fakultas itu diharapkan bisa menghasilkan konsep bersama dalam pengelolaan pendidikan tinggi berkelas dunia," kata Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM Paripurna Sugarda di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, pelatihan yang difasilitasi Deutscher Akademischer Austausch Dienst (DAAD) itu juga diharapkan bisa meningkatkan kapasitas manajerial dekan selaku pimpinan fakultas.

Pelatihan dekan itu, kata dia, selain bertujuan meningkatkan kemampuan manajerial juga membuka ruang bagi kerja sama yang lebih kuat antarlingkungan perguruan tinggi di Asia Tenggara.

"UGM berinisiatif membuka pintu kerja sama antarperguruan tinggi se-Asia Tenggara terutama untuk bidang pendidikan dan penelitian," kata Paripurna.

Direktur DAAD Kantor Perwakilan Jakarta Irene Jansen mengatakan pelatihan untuk para dekan itu dimaksudkan untuk menunjang pengembangan internasionalisasi pendidikan.

Meskipun demikian, kata dia, pendidikan tinggi di Asia Tenggara tidak harus berkiblat pada pendidikan di Eropa dan Amerika.

"Pendidikan tinggi di Asia Tengara harus tetap memiliki konsep dan kesatuan standar pendidikan yang berkualitas," kata Irene.

Dekan yang mengikuti pelatihan tersebut di antaranya dari Fakultas Ekonomi dan Mualamat Universitas Sains Malaysia, Fakultas Teknik Universitas Nasional Laos, Universitas Maritim Myanmar, Akademi Perbankan Vietnam.

Selain itu, Universitas Philippines Manila, De La Sall University, Universitas Nong Lam, Universitas Khon Kaen, Universitas Srinakharinwirot, Universitas Nasional Vietnam, Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya, dan UGM.