Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga meminta Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengirimkan laporan kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) bahwa pemerintah sedang menyelesaikan masalah logo lima ring yang masih melekat pada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

"Kami imbau kepada KOI untuk menyampaikan laporan kepada IOC bahwa proses masih berjalan dan akan selesai paling cepat minggu ini hingga minggu depan. Ini menunjukkan bahwa pemerintah serius menanggapi masalah logo lima ring," kata Deputi V Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot Dewa Broto di Kantor Kemenpora, Selasa.

Gatot mengatakan pihak IOC setidaknya dapat memberikan waktu sebelum membuat keputusan yang mungkin merugikan Indonesia untuk tampil dalam turnamen internasional dan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Setelah surat laporan tersebut dikirim ke IOC, surat lainnya dari Kemenpora serta lampiran kebijakan terhadap KONI yang memakai logo lima ring akan menyusul.

"Kami sudah siap seandainya harus ada surat dari Presiden RI pada Thomas Bach (Presiden IOC) dan surat dari Menteri kepada Presiden yang ditembuskan pada Menko PMK, Mensesneg, Menlu, Dubes RI di Swiss, Ketum KONI dan KOI," kata Gatot.

Gatot menambahkan kebijakan atau produk hukum yang akan menjadi jaminan IOC bahwa KONI melepas logo lima ring kemungkinan berbentuk dua, yakni butiran peraturan atau cukup dengan membuat nota kesepakatan bersama bahwa KONI berkenan mencabut logo tersebut.

"IOC pasti butuh dokumen tertulis meskipun kesepakatan tersebut dengan bahasa Indonesia, nanti akan dilengkapi dengan dokumen lain," kata Gatot.

Imbauan Kemenpora pada KOI ini sebagai bentuk bahwa pemerintah Indonesia tidak mengabaikan surat peringatan dari IOC yang dilayangkan langsung kepada Presiden Joko Widodo tembusan ke KOI pada 27 Januari 2015.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Fahad Al-Sabah, IOC meminta logo lima ring yang digunakan KONI segera ditanggalkan karena logo tersebut adalah properti yang hanya boleh digunakan oleh IOC dan anggotanya di seluruh negara, salah satunya KOI.