Surabaya (ANTARA News) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara, Kepolisian Daerah Jawa Timur, telah mengidentifikasi jenazah kopilot pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014.

Kepala Tim DVI Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Budiyono, di Surabaya, Selasa mengatakan jenazah Kopilot Remi Plesel teridentifikasi bersama satu jenazah lain atas nama Megawati.

"Hari ini kita berhasil mengidentifikasi dua jenazah, yakni jenazah Kopilot Remi Plesel yang berlabel B097, ditambah satu jenazah penumpang atasnama Megawati dengan label B098," ucap Budiyono.

Ia mengatakan jenazah kopilot warga negara Prancis berusia 46 tahun itu teridentifikasi dari pakaian yang masih terpakai, kecocokan data primer gigi, serta kesesuaian umur dan jenis kelamin.

Sementara jenazah Megawati, perempuan 42 tahun asal Surabaya, teridentifikasi dari kecocokan data gigi primer, kesesuaian jenis kelamin, dan celana pendek yang masih melekat yang serupa dengan yang tampak di kamera pengawas Bandara Juanda.

Sementara Staf Bagian Keselamatan dan Keamanan AirAsia Indonesia, Dono B Sukoco, mengatakan masih berkoordinasi dengan keluarga kopilot terkait mekanisme pengiriman jenazah ke negara asalnya, Prancis.

"Saat ini, jenazah Remi Plesel masih disimpan di ruang pendingin jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim, dan kita menunggu konfirmasi keluarga korban di Prancis," katanya.

Dengan demikian, total jenazah yang teridentifikasi hingga hari ke-45 proses identifikasi sebanyak 75 jenazah korban dari total 102 jenazah dan bagian tubuh yang dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara.