Batam (ANTARA News) - Menteri Riset dan Teknologi dan Perguruan Tinggi Muhammad Nasir menegaskan pengembangan mobil nasional teknologinya hanya menggunakan listrik, bukan bahan bakar minyak atau lainnya.

"Ya, hanya listrik," kata Menristek usai mengunjungi Politeknik Batam di Kota Batam Kepulauan Riau, Senin.

Kementerian memilih pengembangan mobil nasional dari energi listrik karena ramah lingkungan.

Indonesia juga sengaja tidak memilih untuk mengembangkan mobil nasional berbahan bakar minyak karena teknologinya sudah dikuasai oleh Jepang dan Korea sehingga sulit untuk ditandingi.

Saat ini, pengembangan mobil nasional sedang dalam tahap evaluasi dan diuji oleh BPPT. Dua perguruan tinggi terlibat dalam pengembangannya yaitu dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.

Dari evaluasi dan uji coba itu, diharapkan dapat diketahui kelemahan dari mobil yang dirancang.

"Sehingga akhir tahun bisa diketahui kelemahan apa," kata dia.