Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta maskapai-maskapai menyediakan mesin otomatis untuk melayani tiket penerbangan darurat (go show) sebagai investasi untuk menggantikan loket bandara yang diperkirakan ditiadakan Mei nanti.

"Saya enggak mau ada loket bandara, ganti saja dengan mesin, seperti vending machine (mesin penjual otomatis)," kata Jonan dalam sambutanya pada peluncuran izin terbang secara online di Kemenhub, Jakarta, Senin.

Jonan juga meminta maskapai menyediakan jasa pelayanan penumpang (customer service) yang menghubungkan ke bagian penerbangan untuk tiket go show.

"Kalau maskapai tidak bisa investasi itu, tutup saja," tegas dia.

Menurut dia, upaya penghapusan loket bandara efektif untuk menghilangkan praktik calo yang selama ini dikeluhkan penumpang.

"Karena praktik percaloan di hampir semua bandara besar itu sudah terlalu bising," kata dia.

Bahkan, Mantan Dirut PT Kereta API Indonesia itu mengancam pengelola badnara --Angkasa Pura I dan II-- jika mereka tidak bisa membenahi hal ini maka terbuka kemungkinan Jonan untuk memutasi sejumlah pegawai AP.

"AP I dan II harus dibereskan soal ini, kalau enggak bisa orangnya diganti. Ringkes," katanya.

Meskipun mengancam memutasi pegawai AP, Jonan mengatakan tidak akan mencabut izin usaha bandara karena bandara harus tetap beroperasi.

Dia menambahkan, dengan hilangnya loket bandara untuk digantikan dengan mesin otomtasis, maka transparansi bisa terwujud.

Menurut dia, penerbangan adalah industri yang terdepan dalam menjamin keselamatan transportasi.

"Saya ingin industri ini transparan, saya tidak mau ada airline yang tidak bayar pajak, bukunya double. Industri ini tidak boleh disembunyikan apa pun juga karena kita semua bertanggung jawab pada keselamatan transportasi," tandas dia.